Menurut dia, Perguruan Tinggi (PT) asing dapat mendorong kompetisi dan inovasi antarperguruan tinggi di Indonesia,
sehingga memiliki dampak yang baik jika dibandingkan mendatangkan rektor atau dosen asing.
"Misalkan PT asing harus berkolaborasi dengan PT dalam negeri jadi dengan cara itu sebenarnya kita dibangun, terus jenis prodi yang dibuka yang hightech, yang sains dengan fasilitas lab besar yang mungkin kalau di Indonesia bangun kan besar sekali, kan ini menolong sekali, jadi PT asing tak hanya membawa dosennya, tetapi juga teknologinya, membawa infrastrukturnya, dan sarana-prasarana tentunya akan menolong Indonesia," papar dia di Tangerang Kamis
Dia menjelaskan, alasan dukungannya kepada PT asing di Indonesia, pertama telah diatur dalam perjanjian bilateral antar Pemerintah Indonesia dengan berbagai negara beberapa tahun lalu.
"Sudah ada banyak perjanjian, kalau perjanjian itu dilanggar berarti merugikan negara, kalau kemudian itu ditarik akan menjadi masalah integritas bangsa," ujarnya
Kedua, kata Leenawaty, kehadiran PT asing yang masuk harus memenuhi persyaratan yang diatur oleh pemerintah pusat melalui Kemenristekdikti. Aturan yang dibuat juga untuk menguntungkan PT dalam negeri.
"Pemerintah sangat memproteksi kehadiran PT asing, Pemerintah ingin PT kita bahu-membahu dengan PT asing," ujarnya.
Oleh karenanya, kata dia, kehadiran PT asing di Indonesia tidak perlu disikapi dengan alergi dan defensif sebab secara alamiah akan membawa kemajuan bagi Indonesia.
"Indonesia agak lemah di bidang MIPA, kan PT asing disuruhnya kesana, bukan di bidang yang kita sudah kuat," ucapnya.
Namun demikian kehadiran PT asing menimbulkan potensi gulung tikar bagi PT dalam negeri, sebab masyarakat akan memiliki banyak pilihan PT.
"Ada PT asing lebih bagus, konsumen diuntungkan, tapi sebagai pengelola seperti kita ini PT harus kerja keras, kalau tidak gulung tikar, jadi sebenarnya PT asing itu yang menentang PT sendiri mungkin ya, terutama PT yang merasa tidak mampu bersaing," ujarnya.
Keuntungan lainnya, masyarakat tak perlu pergi ke luar negeri untuk belajar ke negara asal PT yang dituju, Jika PT asing hadir maka akan memudahkan dan lebih hemat dalam biaya pendidikan.
"Masyarakat happy aja, harusnya keluar negeri biaya mahal, tapi PT asing ada di dalam negeri dengan ijazah yang sama, dikeluarkan dari PT di luar negeri," katanya.
Ditanyakan apakah sudah banyak PT asing yang menggandeng PT dalam negeri, menurutnya saat ini belum banyak di Indonesia.
"Yang sudah ada dari Australia yang serius, namun masih dalam tataran dibahas, istilahnya kontraknya dirapihkan dan lainnya, PT asing yang sudah sukses diterapkan itu adanya di Malaysia, kan ada PT dari UK dari Australia berdiri disana," kata dia.
Selain Malaysia, di Asia Tenggara PT asing juga sudah masuk ke Vietnam. Kehadirannya pun memberikan dampak bagi pendidikan negara-negara tersebut.
"Kalau dipelajari mereka sudah maju pendidikannya, itu justru karena ada intervensi, jadi kadang kadang kita butuh itu," tambahnya.
Baca juga: APTISI : lebih baik undang rektor asing dibanding kampus asing
Baca juga: Universitas asing tak sembarang bisa beroperasi, ini aturannya
Baca juga: Kepala Bappenas bicara devisa terkait wacana masuknya kampus asing
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019