Jakarta (ANTARA) -
Anak-anak warga negara Indonesia (WNI) dan warga negara Timor-Leste (WNTL) keturunan Indonesia, yang tinggal di kota Oecusse, Timor-Leste, merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-74 melalui berbagai kegiatan di antaranya turnamen futsal.

Bertempat di Lapangan Olahraga (Sport Center) di pusat kota Oecusse, sekitar 500 orang anak-anak silih berganti mengikuti kegiatan turnamen futsal anak-anak, lomba tarik tambang, lomba makan kerupuk, lomba memasukkan pensil ke dalam botol, dan nonton bareng (nobar) film Indonesia berjudul "Tanah Air Beta".

Berbagai kegiatan tersebut diselenggarakan selama sepekan, sejak 27 Juli 2019 sampai 05 Agustus 2019.

Seluruh kegiatan diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Timor-Leste melalui Kantor Penghubung KBRI Dili di Oecusse, berdasarkan keterangan dari Kantor Penghubung KBRI Dili di Oecusse di Jakarta, Kamis.

Kegiatan dibuka secara resmi tanggal 27 Juli 2019 oleh Kepala Kantor Penghubung KBRI Dili di Oecusse, Marya Onny Silaban, yang juga dihadiri oleh Deputi Presiden Otorita Oecusse, Arsenio Paixao Bano, Kepala Kepolisian Oecusse, Arnaldo Araujo, dan tokoh-tokoh masyarakat Oecusse.

"Baru pertama kali juga, Kantor Penghubung KBRI Dili mengadakan kegiatan menyambut ulang tahun kemerdekaan Indonesia di Oecusse, dan baru pertama kali juga di Oecusse terdapat turnamen futsal untuk anak-anak," kata Marya Silaban pada pidato pembukaan.

"Anak-anak Indonesia dan Timor-Leste di Oecusse memiliki talenta dan kemampuan olah kaki yang luar biasa bagus. Potensi ini perlu kita kembangkan," kata Marya Silaban.

"Rasa persaudaraan, kekeluargaan, semangat persahabatan antara warga Indonesia dan Timor-Leste di Oecusse selalu tinggi. Untuk itulah, dalam rangka HUT RI ke-74, KBRI membuat kegiatan turnamen futsal agar anak-anak Indonesia dan Timor-Leste semakin mengasah spirit kerja sama dan persahabatan. Bersama Timor-Leste, kita semua di perbatasan bekerja sama menuju Indonesia Unggul," lanjut Marya Silaban.

Arsenio Bano menyampaikan apresiasi kepada Kantor Penghubung KBRI Dili atas penyelenggaraan turnamen ini dan berbagai olahraga/permainan rakyat lainnya.

"Kami juga mengucapkan Selamat Ulang Tahun Indonesia ke-74. Kami senang masyarakat di Oecusse dapat ikut merayakan hari lahirnya Indonesia," kata Arsenio Bano.

Turnamen futsal anak-anak diikuti oleh anak-anak berusia 8 tahun sampai 13 tahun. Terdapat 20 tim futsal anak-anak yang mengikuti turnamen. Selain medali, terdapat plakat piala dan bingkisan alat-alat dan buku tulis kepada pemenang, termasuk untuk pencetak gol terbanyak dan pemain terbaik.

Selain futsal, masyarakat Indonesia dan Timor-Leste, yang berusia dewasa ikut merayakan ulang tahun Indonesia dengan lomba tarik tambang. Tarik tambang ini diikuti oleh 8 tim masing-masing beranggotakan 10 orang.

Mereka semua adalah para WNI yang membuka usaha restoran dan kios-kios di Oecusse, warga Timor-Leste keturunan Indonesia, dan juga badan usaha Indonesia seperti pegawai PT Waskita Karya, PT Hutama Karya, PT Wijaya Karya dan PT Wartsila Indonesia.

Kegiatan kerakyatan tersebut mendapat sambutan meriah masyarakat di Oecusse. Total mencapai 800-an orang terdiri dari 500 orang anak-anak dan 300 orang tua dan dewasa, berkumpul di lapangan olahraga selama sepekan tersebut.

Mereka sangat senang dan berharap KBRI Dili melalui Kantor Penghubung di Oecusse, dapat mengadakan hal serupa di tahun mendatang.

"Senang bisa turnamen futsal. Tidak pernah ada lomba-lomba seperti ini untuk kami berlomba," kata Juje, usia 12 tahun.

"Saya mau anak saya ikut lomba makan kerupuk. Lucu melihat anak-anak makan kerupuk dengan tangan dilipat ke belakang," kata seorang ibu yang menyaksikan anaknya lomba makan kerupuk.

Lomba makan kerupuk dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-74. (Antara / Azis Kurmala)

Antusiasme seluruh masyarakat Indonesia dan Timor-Leste di Oecusse ditunjukkan dengan sorak-sorai mereka menyerukan yel-yel berbunyi: "Selamat Ulang Tahun Indonesia ke-74. Bersama Timor-Leste, Menuju Indonesia Unggul!"

Film karya Alenia Pictures berjudul "Tanah Air Beta" yang dirilis Juni 2010, juga diputar di lapangan olahraga. Film yang berlatar belakang keindahan Pulau Timor, sangat disukai anak-anak Timor-Leste. "Filmnya lucu ya," kata Mikael usia 8 tahun yang nonton layar tancap "Tanah Air Beta" bersama teman-temannya.

Oecusse merupakan wilayah enclave (kantong) di ujung Timor-Leste bagian timur dengan sistem administrasi wilayah otonom, satu-satunya distrik dari 13 distrik di Timor-Leste yang diberikan mandat oleh konstitusi Timor-Leste untuk mengatur wilayahnya sendiri sejak tahun 2015.

Jumlah penduduk Oecusse per 2018 mencapai 64.000 orang dengan 70 persen penduduk berusia produktif. Mereka hidup tersebar di wilayah pesisir pantai di Pante Macassar sampai ke Citrana, dan wilayah pegunungan di Oesilo dan Passabe.

Dalam lima tahun ini, infrastruktur di Oecusse semakin berkembang seperti tersedia pembangkit listrik dengan kapasitas 14.000 megawatt, jalan raya, jembatan, waduk sampai bandara yang bertaraf internasional. Seluruh infrastruktur di Oecusse dikembangkan oleh badan usaha Indonesia antara lain Adhi Karya, Waskita Karya, Hutama Karya, Wijaya Karya dan Wartsila Indonesia.
Baca juga: Warga perbatasan Indonesia-Timor Leste ikuti pelatihan pengolahan daging sapi
Baca juga: 1.000 anakan sengon untuk warga perbatasan
Baca juga: Mata uang rupiah masih berlaku di Oecusse

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019