Pasar regional bisa kembali dicemaskan sikap AS dalam perdagangan dengan China.

Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis dibuka menguat namun diperkirakan rawan terkoreksi karena dibayangi sentimen perang dagang Amerika Serikat dan China.

IHSG dibuka menguat 20,7 poin atau 0,33 persen ke posisi 6.224,9, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 5,13 poin atau 0,53 persen menjadi 981,46.

Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, mengatakan pasar regional bisa kembali dicemaskan sikap AS dalam perdagangan dengan China.

"Sentimen global ini dapat menjadi sinyal negatif bagi indeks. IHSG berpeluang koreksi hari ini," ujar Alfiansyah.

Baca juga: JK: Pemerintah tidak bisa naikkan tarif impor

Perang dagang Amerika Serikat dan China diperkirakan akan berkepanjangan dan masih belum tuntas hingga pemilihan presiden AS November 2020 karena para pembuat kebijakan baik AS dan China masih tetap mengambil keputusan garis keras.

Presiden AS Donald Trump mengatakan akan mengenakan tarif tambahan 10 persen terhadap produk-produk China senilai 300 miliar dolar AS mulai 1 September 2019. Hal ini semakin memperparah ketegangan perdagangan dengan China.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 135,33 poin (0,66 persen) ke 20.651,89, indeks Hang Seng menguat 246,55 poin atau 0,95 persen ke 26.243,58, dan indeks Straits Times melemah 5,4 poin (0,17 persen) ke posisi 3.179,29.
Baca juga: Biaya konsumen dan perusahaan AS dari tarif China melonjak pada Juni

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019