Markas Besar PBB, (ANTARA News) - Kira-kira 300 ribu orang kemungkinan telah meninggal selama lima tahun konflik di Darfur, kata seorang pejabat penting PBB, Selasa. Wakil Sekjen PBB untuk Urusan Kemanusiaan, John Holmes, menyebut angka tersebut dalam pidato pada pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai konflik di wilayah Sudan barat tersebut. "Suatu penelitian pada tahun 2006 menyebutkan bahwa 200 ribu orang telah meninggal karena berbagai dampak konflik itu. Jumlah tersebut pastinya jauh lebih tinggi sekarang, mungkin sudah bertambah setengahnya," kata Holmes sebagaimana teks pidatonya. Dubes Sudan untuk PBB, Abdalmahmoud Abdalhaleem, mengatakan jumlah itu terlalu dibesar-besarkan. Abdalhaleem mengatakan, pemerintah Khartoum menyebutkan korban tewas sekitar 10 ribu orang. "Pidato Holmes itu tidak menolong, tidak benar, tidak dapat dipercaya," katanya. "Ia harus menyebutkan pihak yang melakukan penelitian itu, siapa yang menugaskan dan bagaimana penelitian itu dilakukan." Holmes tidak memberikan rincian mengenai dari mana perkiraannya berasal. Sejumlah pakar internasional juga mengatakan dua juta orang terusir dari rumah mereka akibat konflik di wilayah yang luasnya seukuran Prancis itu. Terdapat sembilan ribu personel penjaga perdamaian Uni Afrika (AU) yang dikerahkan ke Darfur, padahal jumlah yang diperlukan adalah 26 ribu personel. Wakil khusus AU-PBB untuk Darfur, Rodolphe Adada, mengatakan bahwa pasukan penjaga perdamaian itu sangat tidak mungkin mencapai kemampuan operasi penuh sebelum tahun 2009. Holmes juga mengatakan pekerja bantuan kemanusiaan di Darfur juga menjadi korban kekerasan. Ia melaporkan 106 pembajakan kendaraan para pekerja bantuan kemanusiaan oleh pemberontak dan pendukung mereka selama tahun ini.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008