Dubai (ANTARA News) - Keputusan Iran bulan lalu untuk menyatukan nilai tukar resmi dan pasar bebasnya untuk mata uangnya rial, adalah sebuah langkah ke arah yang benar, kata Dana Moneter Internasional (IMF) seperti dikutip Reuters.

Rial sudah hampir terpangkas separuh dari nilainya sejak September tahun lalu sebagian karena kekhawatiran berlakunya lagi sanksi ekonomi jika Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuktikan ancamannya keluar dari kesepakatan nuklir Iran.

Bulan lalu otoritas Iran menyatakan akan menyatukan nilai tukar resmi dan pasar bebasnya dalam mata uang tunggal pada kurs 42.000 rial per satu dolar AS.

Bank sentral negara itu sudah mengatakan bahwa kurs akan fleksibel antara 5 sampai 6 persen.

Penyatuan itu akan "membantu menghapuskan distorsi dan meningkatkan daya saing ekonomi," kata Jihad Azour, direktur IMF untuk Timur Tengah dan Asia Tengah kepada Reuters.

Trump akan mengambil keputusan setelah 12 Mei apakah AS akan keluar atau tidak dari kesepakatan nuklir Iran pada 2015 yang memaksa Iran menutup ambisi nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi.

Baca juga: Iran perkaya uranium jika AS ingkar dari kesepakatan nuklir

Pewarta: ANTARA
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018