"Di Hari Perempuan Internasional ini, mari terus berprestasi untuk meraih hasil maksimal dan jangan pernah berhenti," ujarnya, kepada wartawan di Surabaya, Jatim, Kamis.
Wali kota yang akrab disapa Risma itu juga mengucapkan selamat Hari Perempuan kepada seluruh perempuan di Kota Surabaya maupun Indonesia.
Kendati bebas berkreasi dan berprestasi, tapi wali kota Surabaya dua periode tersebut meminta kaum perempuan tak melupakan kodratnya sebagai seorang istri serta ibu yang masih diharapkan suami maupun anak-anaknya.
"Tidak boleh melupakan kodrat sebagai seorang permpuan dan ibu yang masih diharapkan anak-anak untuk membimbing mereka ke arah lebih baik," ucap wali kota perempuan pertama di Surabaya tersebut.
Orang nomor satu di Pemkot Surabaya itu juga mengatakan bahwa saat ini perempuan di Surabaya lebih maksimal dibandingkan sebelum-sebelumnya, karena bisa berkreasi dan berprestasi di bidang yang digeluti.
"Kalau dikatakan puas ya belum, sebab kita tak boleh mengatakannya sudah maksimal, bahkan harus tetap merasa kurang agar terus mengejar prestasi," katanya wali kota sarat prestasi tersebut.
Sementara itu, 8 Maret 2018 diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional yang pada awalnya berdasarkan demonstrasi kaum perempuan di New York, Amerika Serikat pada 8 Maret 1908.
Para pendukung gerakan itu adalah kaum perempuan pekerja pabrik garmen yang menuntut hak berpendapat dan berpolitik.
Namun, PBB baru memperingati Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret 1975.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
