Studi dalam Journal of the American Osteopathic Association menunjukkan, berolahraga berkelompok bisa mengurangi stres sekitar seperempatnya. Namun, hasil ini tak ditemukan pada mereka yang berolahraga sendirian.
Para peneliti mengamati sebanyak 70 mahasiswa kedokteran di University of New England College of Osteopathic Medicine, yang sebagian melakukan olahraga bersama rekan-rekannya (misalnya mengambil kelas kebugaran bersama) dan yang sendirian.
12 minggu kemudian, peneliti menemukan mereka yang mengikuti kelas kebugaran secara berkelompok tingkat stresnya lebih rendah daripada yang berolahraga sendirian. Peningkatan kualitas kehidupan secara fisik, mental dan emosional mereka juga lebih baik.
"Menghadiri kelas kebugaran kelompok mingguan bisa menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan emosional dan tingkat stres mahasiswa kedokteran," tulis para peneliti.
American Osteopathic Association sependapat dengan ini. Mereka menyatakan bahwa tak ada perubahan signifikan dalam level stres pada orang-orang yang berolahraga sendirian.
"Ada manfaat berkumpul bersama teman dan kolega, dan melakukan sesuatu yang sulit bersama-sama ketimbang sendirian. Temuan ini mendukung konsep pendekatan mental, fisik dan emosional terhadap kesehatan termasuk para dokter," ujar ketua peneliti Dayna Yorks dalam pernyataannya seperti dilansir laman Medical Daily.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017