London (ANTARA News) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Jumat telah menerima laporan tentang serangan terhadap sarana kesehatan di Suriah timur yang menghancurkan sebuah tempat penyimpanan lebih dari 130 ribu dosis vaksin campak dan polio.
Jika laporan tersebut benar, WHO mengatakan, serangan tersebut akan membuat ribuan anak-anak berisiko terkena penyakit menular serius ini.
Kedua penyakit tersebut dapat menyebar dengan cepat di daerah perang.
"Kami dengan tegas mengutuk tindakan tersebut. Menyerang atau memusnahkan vaksin bukanlah sasaran perang yang benar," kata perwakilan WHO di Suriah, Elizabeth Hoff, dalam pernyataan yang disampaikan pada Jumat malam, sebagaimana dilaporkan Reuters.
WHO mengatakan bahwa menurut laporan yang diterima tersebut, serangan terjadi terhadap sebuah ruang vaksin di sarana kesehatan al-Mayadin, dekat Deir al-Zor, Suriah timur. WHO tidak mengatakan kapan laporan tersebut diterima dan tidak memberikan keterangan apapun tentang siapa yang membuat laporan serangan tersebut.
Tempat itu menampung 100.000 dosis vaksin campak, 35.000 dosis vaksin polio, ditambah jarum suntik dan peralatan lainnya.
"Hingga sebuah tempat penyimpanan baru selesai dibangun dan peralatan yang dibutuhkan tersedia, termasuk lemari es surya, kotak pendingin dan pengangkut vaksin, imunisasi rutin terhadap anak-anak yang rentan di daerah tersebut akan tertunda," kata Hoff.
Penyakit polio disebabkan oleh virus yang dapat membuat lumpuh penderitanya dan campak dapat menyebabkan diare, kebutaan dan menewaskan penderitannya. Kedua penyakit tersebut cenderung mudah menjangkit di daerah perang karena ketersediaan dan pemberian vaksin yang rendah.
WHO sebelumnya menangani wabah polio di wilayah yang sama di Suriah pada 2013-2014. Badan kesehatan PBB itu mengatakan bahwa dalam kampanye pemberian vaksinasi polio terakhir di Deir al-Zor telah mencapai 252.000 bayi dan anak-anak.
(Uu.KR-AMQ)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017