Jepara (ANTARA News) - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 4 berkapasitas 2x1.000 MW di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menelan investasi sebesar 4,2 miliar dolar AS.

"PLTU Jawa 4 ini dibangun oleh konsorsium PT Bhumi Jati Power (BJP), pembiayaan proyek ini didanai melalui pinjaman dari Japan Bank for Internasional Cooperation dan sindikasi tujuh bank komersial," kata Kepala Satuan Komunikasi Korporat PT PLN I Made Suprateka.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meresmikan meresmikan pembangunan (ground breaking) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 4.

PLTU Jawa 4 dibangun dengan menggunakan teknologi terbaru yaitu ultra super critical (USC), yang beroperasi pada tekanan dan suhu di atas titik kritis air, di mana fase gas dan cair dalam keadaan seimbang sehingga menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi.

Pembangkit listrik USC memiliki efisiensi sekitar 8 persen sampai 10 persen dibandingkan dengan pembangkit listrik berbasis batu bara lainnya dan menghasilkan emisi gas buang yang lebih rendah.

Proyek Tanjung Jati B (Jawa 4) memiliki nilai investasi sebesar 4,2 miliar dolar AS. Proyek pembangkit listrik ini dikelola oleh konsorsium PT Bhumi Jati Power (BJP), yang terdiri dari Sumitomo Corporation (50 persen saham), PT United Tractors TBK (25 persen) dan The Kansai Electric Power Co(25 persen).

Pembangunan PLTU Jawa 4 menggunakan skema BOT (build operate and transfer) dengan jangka waktu 25 tahun sejak commercial operation date.

Pembangunan ini diharapkan dapat menambah serta memperkuat sistem kelistrikan di Jawa-Bali. Jawa 4 dibangun di atas lahan seluas 77,4 ha, proyek ini ditargetkan akan rampung dalam kurun waktu sekitar 50 bulan sampai 54 bulan dimulai sejak April 2017, serta diperkirakan dapat beroperasi pada Mei 2021 dan September 2021.


(baca juga: Jonan resmikan pembangunan PLTU Jawa 4)

Pewarta: Afut Syafril
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017