Sentimen dalam negeri yang dianggap positif membuat pelaku pasar kembali mengakumulasi aset berdenominasi rupiah
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis pagi, bergerak menguat sebesar 20 poin menjadi Rp13.326 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.346 per dolar Amerika Serikat (AS).
"Sentimen dalam negeri yang dianggap positif membuat pelaku pasar kembali mengakumulasi aset berdenominasi rupiah," kata Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan bahwa paket kebijakan ekonomi pemerintah yang baru untuk mempermudah proses izin investasi juga menjadi salah satu sentimen yang direspon positif investor. Percepatan proses izin itu dapat turut serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa sebagian pelaku pasar masih khawatir terhadap kondisi geopolitik di semanjung Korea sehingga pergerakan mata uang domestik relatif terbatas.
"Imbas negatif dari peluncuran rudal Korea Utara yang telah melintasi Hokaido, Jepang dan jatuh di Samudra Pasifik masih membayangi di aset negara berkembang, termasuk Indonesia," katanya.
Analis Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan bahwa pelaku pasar cukup optimistis paket kebijakan ekonomi yang diumumkan hari ini (31/8) akan dapat lebih mendukung pertumbuhan ekonomi nasional ke depan.
"Dengan percepatan proses izin investasi akan membuat aktivitas ekonomi nasional terus bergerak sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017