Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan Industri Kecil Menengah (IKM) masih menjadi tumpuan dalam pembangunan perekonomian nasional, bahkan sebagian IKM telah berhasil menembus pasar luar negeri atau terkait secara integral dengan industri besar.
Untuk itu, Kemenperin terus melakukan program pembinaan dan pengembangan sektor yang mendominasi populasi industri di Indonesia tersebut, antara lain melalui penumbuhan wirausaha baru, pengembangan produk IKM, peningkatan kemampuan sentra dan Unit Pelayanan Teknis (UPT), serta pemberian bantuan mesin dan peralatan produksi.
“Diharapkan, program tersebut mampu menghasilkan pelaku IKM yang kompeten dan berdaya saing. Karena dengan kompetensi perajin yang tinggi, akan berwujud pada produk yang dihasilkan termasuk dengan desain yang baik,†kata Airlangga lewat keterangan pers di Jakarta, Rabu.
Selanjutnya, perluasan akses pasar melalui promosi dan pameran baik secara konvensional maupun secara digital melalui kerjasama dengan marketplace yang ada, fasilitasi pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual, fasilitasi sertifikasi mutu produk dan kemasan, serta fasilitasi pembiayaan melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Airlangga menyampaikan, pemerintah daerah juga berperan penting dalam memacu pertumbuhan dan pengembangan IKM. “Kami meminta kepada para Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan di daerah terus menggiatkan partisipasi masyarakat dalam mendorong pengembangan IKM serta lebih cermat memberikan perhatian terhadap mereka yang telah melakukan upaya nyata dalam membantu penumbuhan IKM di daerah,†tuturnya.
Kemenperin mencatat, jumlah IKM tumbuh mencapai 165.983 unit pada tahun 2016 atau meningkat 4,5 persen dibandingkan tahun 2015. Sementara pada 2017, jumlah IKM ditargetkan mencapai 182.000 unit dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 400.000 orang.
Dengan berbagai program strategis tersebut, Kemenperin akan mendorong penumbuhan wirausaha baru sebanyak 5.000 unit dan pengembangan 1.200 sentra IKM pada 2017. Pada 2019, ditargetkan akan mencapai 20.000 wirausaha baru.
Di samping itu, IKM terus meningkatkan nilai tambah di dalam negeri yang cukup signifikan setiap tahun. Ini terlihat dari capaian pada 2016 sebesar Rp520 triliun atau meningkat 18,3 persen dibandingkan pada 2015. Sedangkan, nilai tambah IKM pada 2014 tahun sekitar Rp373 triliun menjadi Rp439 triliun pada 2015 atau naik 17,6 persen.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017