Problemnya pemerintah tidak bisa ikut voting
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo berharap ada kata sepakat dalam pengambilan keputusan RUU Pemilu dalam Rapat Paripurna, Kamis.

"Sampai tadi malam kami juga masih terus berkomunikasi dengan teman-teman di Pansus, fraksi dan partai-partai. Mudah-mudahan ada kata sepakat," ujar Tjahjo di Jakarta, Kamis.

Tjahjo menyadari setiap partai memiliki prinsip dalam memandang opsi-opsi yang berkembang dalam RUU Pemilu karena menyangkut strategi partai dan pertimbangan politik garis kebijakan partai.

Pemerintah menyerahkan pada hasil lobi antara pimpinan partai bersama pimpinan fraksi, untuk kemudian memungkinkan atau tidak ditempuh jalan keluar melalui musyawarah mufakat di forum Paripurna.

Sementara itu terkait kemungkinan terjadi voting, Tjahjo mengatakan pemerintah menunggu perkembangan dalam paripurna.

"Problemnya pemerintah tidak bisa ikut voting. Ya nanti kita lihat perkembangan saat-saat terakhir," jelas dia.

Bagi pemerintah, kata Tjahjo, yang terpenting pemerintah dan DPR mampu segera merumuskan dan mengesahkan Undang-Undang Pemilu sehingga KPU dapat segera mempersiapkan aturan pemilu, supaya tahapan tidak terganggu, serta terwujudnya upaya membangun sistem demokrasi dan presidesial yang lebih baik.

"Itu intinya. Soal mau opsi apa itu masing-masing punya hak, semua opsi baik, tapi harus dipilih. Saya yakin teman-teman DPR sudah punya pilihan yang terbaik dari yang baik-baik semua," tutur dia.


(Baca: Fraksi-fraksi gelar pleno bahas RUU Pemilu jelang paripurna DPR)


(Baca juga: PDIP yakini opsi pemerintah soal RUU Pemilu disetujui paripurna DPR)

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017