Canberra (ANTARA News) - Harimau sumatera tertua di Australia bernama Kemiri, mati di Kebun Binatang Adelaide pada usia 22 tahun, setelah dokter hewan memutuskan untuk melakukan euthanasia karena keseriusan kondisi yang berkaitan dengan usia.


Euthanasia merupakan praktik pencabutan kehidupan manusia atau hewan melalui cara yang dianggap tidak menimbulkan rasa sakit atau menimbulkan rasa sakit yang minimal, biasanya dilakukan dengan cara memberikan suntikan.


Kemiri lahir di Kebun Binatang Taronga Sydney sebelum dipindahkan ke Adelaide pada pertengahan 1990-an, dan dokter hewan senior di Kebun Binatang Adelaide, Ian Smith mengatakan, bahwa dia menjalani kehidupan yang panjang dan bahagia sebelum masalah ginjal dan arthritis memaksa dokter hewan untuk melakukan prosedur euthanasia pada Rabu malam.


"Selama beberapa bulan, Kemiri telah menderita sejumlah kondisi terkait usia yang telah ditangani oleh tim dokter hewan, namun selama seminggu terakhir kondisinya memburuk," kata Smith dikutip Xinhua dalam siaran pers oleh kebun binatang tersebut pada Kamis.


Tim dokter hewan memutuskan bahwa perawatan medis lebih lanjut tidak akan memperbaiki kualitas hidup Kemiri.


"Keputusan yang sulit dibuat untuk menafsirkannya secara manusiawi, dan meskipun ini adalah kerugian yang menyedihkan bagi Kebun Binatang Adelaide, itu adalah hal terbaik yang harus dilakukan untuk Kemiri," ujar Smith.


Smith mengatakan Kemiri menjalani kehidupan hampir dua kali lebih lama dari apa yang diharapkan untuk harimau sumatera di alam bebas.


"Harapan hidup rata-rata untuk harimau sumatera di alam liar sekitar 12 tahun, dan dalam penahanan sekitar 20 tahun, jadi hidup mencapai 22 tahun itu benar-benar positif," katanya.


Sementara itu, penjaga kebun binatang Matt Daly mengatakan bahwa umur panjang Kemiri di kebun binatang berarti dia menyentuh hati banyak orang yang bekerja di sana.


Selain itu, banyak pengunjung yang juga mengamati kandangnya selama bertahun-tahun menjelaskan bahwa Kemiri termasuk senang bermain-main untuk ukuran harimau Sumatera.


"Kami sangat beruntung bisa memiliki Kemiri bersama kami untuk waktu yang lama. Dia sangat menyenangkan dan interaktif dengan para pemelihara sepanjang tahun di Adelaide Zoo dan akan sangat diingat," kata Daly.


"Dia akan menyapa penjaga di pagi hari dengan wajah mesra dan bersandar," tambahnya.


Ada yang meyakini bahwa hanya sekitar 400 harimau sumatera yang tersisa di alam liar, namun CEO Zoos SA Elaine Bensted mengatakan bahwa mereka akan mengajukan untuk membawa seekor harimau sumatera lain bergabung dengan dua harimau Sumatera lainnya, Tuan dan Assiqua.



Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017