Johannesburg (ANTARA News) - Pemerintah Afrika Selatan pada Jumat (2/6) menyeru Amerika Serikat agar mempertimbangkan kembali keputusannya untuk keluar dari Kesepakatan Paris mengenai iklim.

Presiden AS Donald Trump pada Kamis mengumumkan negaranya akan keluar dari Kesepakatan Paris, yang ia katakan tidak mementingkan Amerika Serikat.

Departemen Urusan Lingkungan Hidup Afrika Selatan mengeritik tindakan itu, kata Xinhua.

Juru Bicara Departemen tersebut Albie Modise mengatakan, "Oleh karena itu, Afrika Selatan menyampaikan penyesalannya yang sangat besar sehubungan dengan keputusan Amerika Serikat tersebut untuk keluar dari Kesepakatan Paris, yang mencerminkan kesepakatan banyak pihak guna menjaga kenaikan temperatur global tetap berada di bawah dua derajat Celsius."

"Afrika Selatan menyeru Amerika Serikat agar mempertimbangkan kembali sikapnya dan kembali berkomitmen pada proses banyak pihak tersebut," kata Modise.

Ia mengatakan masyarakat internasional menganggap perubahan iklim sebagai satu ancaman terbesar bagi kesejahteraan, kesehatan dan pembangunan sosial-ekonomi yang dihadapi umat manusia pada abad ini. Perubahan iklim secara negatif mempengaruhi orang yang paling rentan dan miskin.

Afrika Selatan menyatakan masyarakat global memiliki tanggung-jawab bersama untuk bertindak, sementara menyatakan semua negara selama ini telah memberi sumbangan pada masalah secara berbeda dan telah meragamkan kemampuan untuk menanggapinya.

"Kesepakatan Paris merupakan pendekatan yang paling luwes dan dinamis guna menangani perubahan iklim, dan keluarnya AS bukan hanya pengunduran diri dari tanggung-jawab global yang kita semua miliki pada umat manusia, tapi juga merusak multilarisme, ketentuan hukum dan kepercayaan antar-negara," kata Modise.

Afrika Selatan juga menyatakan pengesahan Kesepakatan Paris, 15 tahun setelah penarikan diri Amerika Serikat dari Protokol Kyoto, adalah kemenangan bagi upaya banyak pihak guna mengekang perubahan iklim.

Pengesahan cepat kesepakatan tersebut oleh Semua Pihak dalam Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai Perubahan Iklim, termasuk AS, mencerminkan konsensus ilmiah mengenai parahnya krisis itu. AS telah memberi sumbangan sangat besar pada buangan gas global dan mendukung ekonomi negara yang lebih miskin dalam memberi sumbangan bagi upaya global, kata Modise.

"Afrika Selatan memiliki kepercayaan penuh dan menyampaikan kembali komitmennya yang tak tergoyahkan pada sasaran yang ditetapkan dalam Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai Perubahan Iklim serta Kesepakatan Parisnya."

"Upaya global untuk mengekang perubahan iklim dan menangani dampaknya tak bisa ditunda. Ada keperluan mendesak untuk bertindak, dan juga tak ada ruang bagi perundingan," tambahnya.

Banyak pegiat lingkungan hidup juga telah mengecam penarikan diri AS dari Kesepakatan Paris sebagai kemunduran dari prestasi yang dibuat dalam perlindungan lingkungan hidup.

Afrika Selatan menyatakan mereka mengakui sumbangan sangat besar yang diberikan dalam memerangi perubahan iklim di AS oleh pemerintah terdahulu, negara bagian, kota besar, organisasi ilmiah, masyarakat sipil, pengusaha dan warga negara secara pribadi.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017