Washington/Pangkalan Udara Vandenberg, California (ANTARA News) - Militer Amerika Serikat mengujicoba sistem pertahanan antirudal antarbenua yang ditaksir bernilai 40 miliar dolar AS.
Sistem ini menyeruak setelah Korea Utara rajin tes peluru kendali dalam setahun ini sebagai bagian dari ambisinya membuat ICBM (peluru kendali antarbenua) yang bisa memangsa daratan AS.
Daratan AS berjarak 9.000 km dari Korea Utara, sedangkan sebuah peluru kendali ICBM memiliki jangkauan minimal 5.500 km. Tetapi ada juga ICBM yang dirancang bisa menghajar sasaran sejauh 10.000 km atau lebih.
Riki Ellison, pendiri Missile Defense Advocacy Alliance, menyebut uji coba pencegatan rudal oleh militer AS itu sebagai vital.
"Kami mereflikasi kemampuan kami dalam melindungi Amerika Serikat dari Korea Utara," kata Ellison seperti dikutip Reuters.
Kegagalan dapat meningkatkan kekhawatiran pada program pencegatan peluru kendali yang bernilai 40 miliar dolar AS itu. Sebaliknya, jika berhasil, akan mendorong Kongres mempercepat pengembangannya.
Pada proposal anggaran tahun fiskal 2018 yang dikirimkan ke Kongres pekan lalu, Pentagon mengajukan angka 7,9 miliar dolar AS kepada Badan Pertahanan Misil (MDA), termasuk kira-kira 1,5 miliar dolar AS untuk program GMD.
Perhitungan yang dirilis pada 2016 oleh badan pengujian senjata Pentagon menyebutkan bahwa kemampuan pencegat berbasis di darat yang ditujukan untuk melumpuhkan ICBM masih rendah. Ini karena sistem itu memiliki kemampuan terbatas dalam melindungi AS, demikian Reuters.
Baca juga: (Tak mau ketinggalan dari Korut, AS uji coba rudal pencegat ICBM)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017