Seoul (ANTARA News) - Puluhan juta warga Korea Selatan menggunakan hak pilih mereka pada Selasa untuk memilih pemimpin baru negara mereka hingga lima tahun mendatang.
Pemungutan suara untuk pemilihan presiden dimulai pukul 06.00 waktu setempat di 13.964 tempat pemungutan suara di seluruh negeri menurut Komisi Pemilihan Nasional (National Election Commission/NEC). Hingga pukul 11.00 pemilih yang menggunakan hak pilih mereka mencapai 19,4 persen.
Angka itu selanjutnya akan digabungkan dengan pengguna hak pilih selama dua hari periode pemilihan awal yang mencakup 26,04 persen pemilih.
Angka kehadiran pemilih itu menandai tingkat tertinggi dalam pemilihan awal, menunjukkan tingginya minat publik pada pemilu menyusul pemakzulan presiden menurut laporan kantor berita Yonhap.
Pemilihan itu diselenggarakan setelah pelengseran Presiden Park Geun-hye pada 10 Maret terkait skandal korupsi besar yang kemudian membuaut dia ditangkap dan didakwa.
Tiga belas kandidat bersaing menempati kursi kepresidenan negeri itu, tapi banyak yang meyakini kenyataannya itu merupakan kompetisi tiga jalur antara Moon Jae-in dari Partai Demokratik yang liberal, Hong Joon-pyo dari Partai Kebebasan Korea yang konservatif dan Ahn Cheol-soo dari Partai Rakyat tengah-kiri.
Moon, bersama dengan istrinya, menggunakan hak pilih di tempat pemungutan suara di barat laut Seoul.
"Saya merasakan kesungguhan orang-orang yang menghendaki perubahan untuk menciptakan negara yang layak disebut negara," katanya kepada para pewarta di tempat pemungutan sura yang dibangun di sekolah menengah.
"Saya memohon kalian bergabung untuk membangun negara yang layak disebut sebagai negara dengan berpartisipasi dalam pemilihan sampai akhir," katanya sebagaimana dikutip Yonhap.
Hong Joon-pyo, calon dari partai konservatif yang berafiliasi dengan Park, menggunakan hak pilih di tempat pemungutan suara di bagian selatan Seoul, juga bersama istrinya, mengatakan dia akan menunggu penilaian orang.
"Pemilihan ini adalah perang rejim pilihan di mana orang akan menerima pro-Korea Utara, pemerintahan kiri atau memilih pemerintahan yang akan membela Republik Korea yang merdeka," katanya, tampaknya merujuk ke kampanye Moon.
Berbicara kepada para pewarta setelah menggunakan hak pilih di bagian timur laut Seoul, Ahn Cheol-soo, kandidat dari partai tengah-kiri, mengatakan dia berharap bangsanya memilih dengan bijak.
"Ini periode pemilihan yang singkat, tapi saya melakukan yang terbaik untuk menjelaskan visi, kebijakan dan nilai-nilai saya," katanya.
Pemungutan suara akan berakhir pukul 20.00, bukan 18.00 sebagaimana biasa.
"Partisipasinya tinggi dalam pemungutan suara di luar negeri dan pemungutan suara awal yang dilakukan di depan, dan survei pemilih oleh komisi menunjukkan bahwa makin banyak orang yang ingin memilih," kata seorang pejabat NEC kepada Yonhap lewat telepon.
"Kami harap tingkat partisipasi bisa mencapai 80 persen." (Uu.KR-AMQ)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017