Manila (ANTARA News) - Kapal perang ekspor "Strategic Sealift Vessel" (SSV) jenis "Landing Platform Dock" (LPD) buatan PT PAL Indonesia tiba di Pelabuhan Manila, atau negara pemesan Filipina pada Senin (8/5) pukul 11.00 waktu setempat.
Kapal dengan nama BRP Davao Del Sur LD 602 ini adalah pesanan yang kedua Filipina kepada PT PAL.
Kepala perjalanan eskpor kedua yang juga General Manager Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia Satriyo Bintoro, Senin di Manila mengaku bersyukur atas tibanya kapal ekspor kedua di Pelabuhan Manila, Filipina, dan membuktikan produk Indonesia mampu bersaing dengan galangan Internasional terkait ketepatan waktu.
"Alhamdulillah selama perjalanan tidak ada kendala berarti, dan tiba dengan selamat di Pelabuhan Manila," kata Bintoro yang ditemui di atas kapal.
Bintoro mengatakan tidak ada kendala berarti selama perjalanan, dan keberhasilan ekspor kedua ini karena adanya kerja sama semua tim PT PAL Indonesia serta krew kapal.
Sementara Pimpinan Proyek SSV-2, Adenandra mengatakan kinerja mesin dan beberapa kecanggihan kapal perang telah diuji selama perjalanan, dan berjalan baik.
"Kami selama perjalanan dari Surabaya ke Manila menggunakan kecepatan antara 14 knot hingga 15 knot, dan telah menguji beberapa teknologi, seperti balasting kapal," katanya.
Ia berharap, tidak adanya kendala mesin atau teknologi selama perjalanan bisa membuat negara pemesan, Filipina memberikan apresiasi dan kembali memesan kapal ke galangan nasional.
Sebelumnya, kapal secara seremonial dilepas pada Selasa (2/5) oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacud di Dermaga Semarang, Ujung Surabaya, dan mulai diberangkatkan atau melakukan perjalanan antarnegara pada Rabu (3/5) pukul 09.00 WIB pagi.
Kapal menempuh waktu perjalanan selama lima hari dengan melintas Laut Jawa, Selat Makasar hingga memasuki perbatasan Indonesia-Filipina atau Laut Celebes.
Kapal juga sempat berhenti untuk melakukan beberapa pengujian kecanggihan kapal, seperti keseimbangan atau balasting di dekat Pulau Karangjamuang.
Kapal yang membawa 112 krew dari PT PAL Indonesia, 22 Anak Buah Kapal (ABK), lima petugas katering dan 115 krew dari Angkatan Laut Filipina itu juga sempat melakukan beberapa manuver kecepatan, dari batas kecepatan awal 16 knots.
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017