Videonya sangat kejam."Winniepeg (ANTARA News) - Polisi Kanada mengatakan tengah menyelidiki apakah video pemukulan, yang dilaporkan disiarkan melalui laman Facebook, mungkin terkait dengan pembunuhan seorang perempuan muda, Rabu (26/4).
Video itu adalah contoh terkini Facebook digunakan untuk merekam kekerasan, yang menyebabkan perusahaan itu mengaji kembali beberapa kebijakannya.
"Itu tragedi mengerikan," kata Facebook dalam pernyataan melalui surat elektronika kepada Reuters.
Selain itu, "Kami belum bisa menemukan videonya di Facebook dan bekerja sama dengan penegak hukum saat mereka melakukan penyelidikan."
Polisi Thailand pada Rabu juga mengatakan akan mempertimbangkan cara cepat untuk menghapus muatan tidak pantas dalam jaringan Internet, setelah seorang pria menyiarkan tindakan membunuh putrinya yang berusia 11 bulan dan bunuh diri terpublikasi langsung melalui Facebook.
Pada pekan lalu, Facebook mengumumkan mengaji kembali cara memantau rekaman kekerasan setelah muatan terkait penembakan maut di Cleveland, Ohio, diunggah dan bertahan dua jam.
Video di Kanada menunjukkan seseorang menendang seorang perempuan di wajahnya, sementara orang kedua menahan lengannya untuk mencegah sang korban melawan, demikian laporan Winnipeg Free Press. Video itu kemudian dibagikan melalui Facebook.
Polisi Kanda (RCMP) Sgt. Paul Manaigre mengatakan polisi sedang meninjau video itu untuk menentukan apakah video itu terkait dengan peristiwa pembunuhan di Sagkeeng First Nation di Manitoba akhir pekan lalu.
Video tersebut mungkin telah dibagi secara langsung antar orang-orang di Facebook, tapi tidak diunggah untuk publik, katanya.
Polisi telah mendakwa dua anak perempuan, usia 16 dan 17 tahun, dengan tuduhan pembunuhan tingkat dua terhadap seorang perempuan berusia 19 tahun di Sagkeeng.
Kepala Polisi Sagkeeng Derrick Henderson belum bisa dihubungi Reuters untuk diminta komentarnya.
Namun, Claude Guimond, kepala sekolah di Sagkeeng, mengatakan bahwa dua video, masing-masing berlangsung kurang dari satu menit, dari peristiwa pemukulan itu, telah beredar luas melalui Facebook di Sagkeeng, sebuah komunitas Aborigin seluas 100 kilometer (62 mil) di bagian timur laut Winnipeg.
"Videonya sangat kejam," katanya, namun menolak menjelaskan isinya.
Guimond mengatakan bahwa mengenali kedua tersangka dalam rekaman video, dan korban, yang semuanya bersekolah di sekolahnya.
Mereka yang memfilmkan aksi kejahatan itu tanpa membantu korban bisa didakwa di Kanada dengan menjadi kaki tangan, namun tindakannya mengunggah video semacam itu sejauh ini belum dianilai melanggar hukum, kata Manaigre dari RCMP.
"Bagi saya, video itu mengejutkan. Seseorang bisa berdiri di sana dan melihat peristwa itu dan tanpa memberikan bantuan," katanya menambahkan.
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017