Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Setya Novanto mengimbau bangsa Indonesia agar momentum peringatan Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW dapat memotivasi semangat seluruh putra bangsa bahwa pengorbanan untuk kepentingan bangsa dan negara bernilai ibadah.
"Seluruh bangsa Indonesia hendaknya dapat memaknai Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW perjuangan mendekatkan diri kepada Allah SWT, apapun profesinya," kata Setya Novanto melalui pernyataan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin.
Menurut Novanto, peristiwa Isra" dan Miraj Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan kemudian ke Sidratul Muntaha dikenal sebagai perjalanan suci.
Bangsa Indonesia, khususnya yang beragama Islam, menurut dia, dapat mengambil teladan, bahwa seberat apapun cobaan, harus terus diperjuangkan sekaligus berserah diri kepada Allah SWT.
"Serumit apapun cobaannya dalam hidup ini, harus kita hadapi dengan usaha semaksimal mungkin, dan tak lupa menyerahkan diri kepada Allah SWT, apapun hasilnya," katanya.
Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, peristiwa Isra dan Miraj ini menunjukkan, segala aktivitas keduniawian kita selalu mengarah pada pengabdian kepada Allah SWT. Segala daya dan upaya dari setiap orang, kata dia, tidak akan berarti apa pun tanpa pertolongan dan petunjuk dari Allah SWT.
Novanto menjelaskan, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, setiap perjuangan membangun bangsa dan negara, juga harus berserah diri kepada Allah SWT.
"Saat ini, bangsa Indonesia terus berjuang guna mewujudkan program dan kebijakan yang berpihak pada rakyat," katanya.
Menurut dia, Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla melalui visi nawacita menerbitkan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada kepentingan rakyat.
Novanto menyatakan, guna mewujudkan visi nawacita tersebut dibutuhkan perjuangan, kerja keras, dan pengorbanan, yang hasilnya dipasrahkan kepada Allah SWT.
"Selamat memperingati Isra dan Miraj, semoga kita senantiasa berada dalam pertolongan dan petunjuk Allah SWT," katanya.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017