Tak mau kalah, perusahaan teknologi asal China Vivo juga berencana untuk membangun research and development (R&D) center di Jakarta.
"Saya pikir Apple juga mendirikan R&D di Indonesia karena menurut saya kami punya opini yang sama bahwa kami mengetahui pasar Indonesia sangat penting karena menurut saya ini semua tentang Indonesia," kata Peter Wang, Brand Director PT Vivo Mobile Indonesia kepada ANTARA News, di Bandung, Senin (17/4).
(Baca juga: Pusat inovasi Apple beroperasi Mei di Indonesia, serap 400 naker)
Peter mengatakan R&D center yang akan berlokasi di Jakarta tersebut akan menjadi pusat inovasi kedelapan yang dimiliki Vivo stelah memiliki empat pusat inovasi di China, dua pusat inovasi di Amerika Serikat dan satu pusat inovasi di Korea Selatan.
"Kami pikir Indonesia seharusnya menjadi pusat dari Asia Tenggara. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangat cepat. Saya pikir kami berinvestasi di Indonesia bukan semata-mata investasi, tapi kami investasi untuk masa depan, untuk waktu yang lama," ujar Peter.
"Industri di sini lebih matang," sambung dia.
Langkah Vivo membangun pusat inovasi tersebut juga sebagai langkah mencapai target yang ditetapkan Vivo tahun depan untuk Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen.
Saat ini, Vivo telah memenuhi syarat TKDN 30 persen yang ditetapkan oleh pemerintah. "Tahun ini TKDN kami sudah 32 persen," kata Peter.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017