Purwokerto (ANTARA News) - Kepolisian Resor Banyumas, Jawa Tengah meningkatkan pengamanan markas pascapenyerangan yang dilakukan oleh seorang pria bercadar terhadap Mapolres Banyumas, Selasa.
Dari pantauan di halaman Mapolres Banyumas, petugas memberlakukan sistem buka-tutup pintu gerbang dan memeriksa barang bawaan setiap orang yang datang ke kantor kepolisian itu.
Bahkan, sejumlah wartawan yang baru datang untuk mengikuti rilis ungkap kasus pencurian dengan pemberatan, turut menjalani pemeriksaan di pintu gerbang Mapolres Banyumas.
Salah seorang wartawan, Megandika mengaku baru liputan dari Purbalingga dan akan mengikuti rilis ungkap kasus pencurian dengan pemberatan di Mapolres Banyumas.
"Semula saya kira rilisnya sudah selesai karena terlihat ramai sehingga saya minta tolong teman untuk turun lebih dulu dari mobil agar bisa wawancara dengan Kapolres Banyumas," ucapnya.
Akan tetapi ketika memasuki halaman Mapolres Banyumas, kata dia, petugas memeriksa seluruh barang bawaan yang dibawanya.
Ia mengaku baru tahu jika terjadi penyerangan setelah mendengar informasi dari wartawan lainnya yang lebih dulu di Mapolres Banyumas untuk mengikuti rilis ungkap kasus pencurian dengan pemberatan.
Oleh karena terjadi penyerangan, rilis ungkap kasus pencurian dengan pemberatan itu batal digelar.
Kapolres Banyumas Ajun Komisaris Besar Polisi Azis Andriansyah mengatakan pihaknya masih menyelidiki motif penyerangan itu.
Dia mengakui jika ada dua anggota Polres Banyumas yang menjadi korban dalam penyerangan itu.
"Satu orang ditabrak (sepeda motor) dan satu orang terluka kena senjata tajam," ujarnya.
Ia mengatakan untuk sementara jumlah pelaku yang diamankan hanya satu orang dan menggunakan senjata tajam berupa parang.
Terkait dengan penyerangan itu, Kapolres meminta seluruh anggota Polres Banyumas untuk meningkatkan kewaspadaan.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017