Bima kepada sejumlah media di Balai Kota, Rabu, menyebutkan, makan malam romantis tersebut merupakan strategi yang dilakukan Pemerintah Kota Bogor dalam menjangkau generasi muda untuk peduli terhadap lingkungan.
"Jadi pada malam earth hour nanti tidak hanya mematikan lampu saja, tetapi kita isi dengan candelight dinner, dikhususnya bagi remaja Kota Bogor," katanya.
Ia mengatakan, peringatan earth hour di Kota Bogor tahun ini akan berbeda dari tahun sebelumnya. Hal ini juga untuk menandai keberhasilan Bogor meraih predikat kota paling dicintai dalam kampanye global "We Love Cities" 2016.
Menurut dia, acara yang digelar lebih substansi dan tidak seremonial semata. Dimulai dari implementasi Peraturan Wali Kota Nomor 46 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksana Kantor Berbudaya Lingkungan di Lingkup Pemerintah Kota Bogor.
Baca juga: (Jabar terbitkan surat edaran Earth Hour 2017)
"Kita ingin mengevaluasi perwali ini, sudah sejauhmana lingkungan Pemkot Bogor mengimplementasikannya," kata Bima.
Perwali mengatur penghematan air dan listrik serta mengurangi sampah. Pengaturan menghidupkan pendingin udara seperti 30 menit sebelum masuk kerja dengan frekuensi 25 sampai 27 derajat celcius.
"Konsistensi ini menjadi persoalan, bagaimana implementasinya sudah menjadi budaya bangsa ini. Dan momentum earth hour ini kita ingin ada monitoring dan evaluasi," katanya.
Peringatan eart hour di Kota Bogor akan diikuti sekitar 50 partisipan yang akan mematikan lampu pada 25 Maret 2017 selama 60 menit dari pukul 20.30 WIB sampai 21.30 WIB.
Dari 50 partisipan terdapat 18 restoran, 10 hotel dan lima mall yang akan menyelenggarakan seremony earth hour dan menyebarluaskan informasi tentang kampanye global hemat energi dengan berbagai caranya.
Seperti Hotel 101 Suryakancana akan menggelar makan malam romantis juga serta melakukan pengurangan penggunaan listrik dengan menggunakan 80 persen lampu LED serta pendingin udara VRV.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017