Jakarta (ANTARA News) - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menegaskan bahwa dia taat hukum menyusul beberapa laporan ke polisi mengenai dirinya.
"Sampai menjelang lima minggu menuju pencoblosan mestinya sih baik-baik saja. Tapi ini adalah sesuatu yang harus kita hadapi dan saya sudah menyerahkan pada kuasa hukum untuk memastikan bahwa kita taat ketentuan hukum apa pun tuduhan yang ditujukan kepada saya," kata Sandiaga di Jakarta, Selasa.
Sandiaga memastikan akan menjawab semua tuduhan dengan baik dan memastikan tidak ada yang kebal hukum.
"Saya juga mengapresiasi kinerja teman-teman di Polda (Metro Jaya) sekarang karena dengan cepatnya langsung menindaklanjuti laporan yang masuk baru minggu lalu dan ini kita pastikan bahwa there is no body above the law. Enggak ada yang ada di atas hukum, semuanya harus dijalani prosesnya walaupun waktu dan motivasinya kita pertanyakan," kata Sandiaga.
Dia berpepatah, kalau tidak mau tertimpa ombak jangan berumah di tepi pantai. Dia mengakui bakal ada "serangan-serangan" sepertio ini saat dia tengah mencalonkan diri menjadi pemimpin Jakarta.
"Tapi ini adalah risiko dan kita sebagai politisi enggak boleh cengeng, kita harus hadapi. Saya yakin selama saya menjalani waktu dulu di sektor dunia usaha melakukan semuanya dengan taat koridor hukum," kata Sandiaga.
Sandiaga dilaporkan ke posisi dalam kasus dugaan pencemaran nama baik dan pengelapan.
Pada putaran kedua pilkada DKI Jakarta pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno lolos ke putaran kedua bersama pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017