Sydney (ANTARA News) - Seorang backpacker diperkosa, dipukuli dan dicekik berulang-ulang selama dua bulan disandera di Australia. Dia akhirnya terbebaskan setelah Selasa ini polisi menolongnya selagi menggelar razia lalu lintas.
Perempuan berusia 22 tahun dari Inggris ini terlihat sangat tertekan dan cedera pada wajahnya ketika polisi menariknya keluar dari mobil yang dia kendarai dekat Mitchell di Queensland, 560 km arah barat kota Brisbane.
Seorang pria berusia 22 tahun ditemukan bersembunyi di belakang mobil itu.
Polisi menyatakan sang perempuan diserang secara serius selama beberapa pekan.
Menurut polisi, keduanya bertemu tiga bulan lalu dan sepakat untuk jalan bareng, namun itu menjadi malapetaka bagi sang gadis karena dia berulangkali diserang secara seksual dari 2 Januari sampai 5 Maret di berbagai lokasi.
Si lelaki dikenai serangkaian tuduhan penyerangan yang meliputi emat pemerkosaan, delapan serangan, empat pencekikan, dan dua pengekangan kebebasan.
"Korban diperlakukan seperti makhluk tak bernyawa," kata polisi seperti dikutip AFP.
Australia adalah destinasi yang populer untuk para backpacker muda di mana sekitar 600.000 backpacker mengunjungi negara ini setiap tahun.
Reputasi itu sempat tercoreng ketika muncul kasus terkenal pada awal 1990-an ketika tujuh backpacker dibunuh oleh Ivan Milat dalam pembunuhan berantasi yang mengguncang Australia.
Milat kemudian dijatuhi hukuman penjara seumur hidup setelah ditemukan jenazah dua warga Inggris, tiga warga Jerman dan dua warga Australia di sebuah hutan di sebelah timur laut Sydney.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017