Pontianak (ANTARA News) - Konsul Malaysia di Pontianak, Mohiuddin Ghazali menyatakan saat ini nilai perdagangan Indonesia-Malaysia khususnya antara Kalimantan Barat dan Sarawak mencapai 300 juta RM atau setara dengan Rp921 miliar.
"Dari segi peringkat bila dibandingkan dengan negara lain, nilai perdagangan ini berada pada nomor tiga setelah Singapura dan China," ujarnya Mohiuddin di Pontianak, Sabtu.
Ia mengatakan, Sarawak yang merupakan negara tetangga dengan Kalbar, masih banyak punya potensi yang meningkatkan lagi kerja sama ekonomi antar Indonesia-Malaysia.
"Rencana pihak Kerajaan Malaysia ini, kami melihat antara Tebedu-Entikong memiliki potensi besar untuk dijadikan kawasan industri," katanya.
Menurutnya dalam hal ini sudah ada rencana untuk menjadikan wilayah Tebedu-Entikong sebagai kawasan zona ekonomi bebas.
"Dengan terwujudnya kawasan zona ekonomi bebas ini kami mengharapkan dapat menarik dan menyerap investasi bagi kedua negara. Dengan mampu mendirikan pabrik-pabrik untuk mengolah industri ringan dan pengolahan yang dapat dijadikan nilai ekspor juga bagi kedua negara," ungkap Mohiuddin.
Ia menilai, kelebihan yang dimiliki oleh wilayah Tebedu-Entikong ini memiliki akses ke pelabuhan Senari di Kuching yang bisa dijadikan akses ke negara seperti China, Eropa, Amerika dan negara lainnya.
"Tahun ini kami mengharapkan pelabuhan darat di Entikong itu dapat segera disiapkan menjadi zona perdagangan antarnegara dapat dimulai," katanya berharap.
Dia menambahkan, jika posisinya masyarakat perbatasan bisa membeli bakalan sebanyak 600 ringgit seorang. Makanya potensi tersebut tidak dapat dieksploitasi lagi.
"Jika dibuka dan tidak ada lagi aturan yang menyekat ekspor dari Sarawak, saya percaya nilai perdagangan tersebut bisa lebih meningkat dan menguntungkan ke dua negara," kata dia.
Pewarta: Dedi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017