Hal itu disampaikan Ms. Ruth Stannet dari Salvation Army Belgia, dalam seminar yang bertema Mengenal lebih jauh tentang Tindak Perdagangan Manusia yang diadakan Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Brussel di Aula KBRI di Tervuren, demikian Pensosbud KBRI Brusel Ance Maylany kepada Antara London, Rabu.
Seminar yang diadakan Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Brussel dibuka Ketua DWP Belgia, Ibu Sandra Thamrin, menyampaikan penyelenggaraan seminar bertujuan untuk memberikan informasi tambahan mengenai kasus perdagangan manusia yang kerap kali terjadi di lingkungan masyarakat sekitar.
Ruth Stannet mengatakan Salvation Army Belgia, organisasi yang memiliki enam social centres, 10 kantor pos dan tiga second-hand shops, ia telah berkecimpung sejak tahun 1930 di Belgia.
Dalam kesempatan itu ia membagikan pengalaman dan success stories dari berbagai upaya yang dilakukan dalam mengidentifikasi tindak perdagangan manusia, memberikan bantuan kepada korban, dan merehabilitasi korban.
Dikatakan Salvation Army terdapat di 127 negara termasuk Indonesia dan melalui seminar ini, ibu rumah tangga dan anggota DWP KBRI Brussel yang hadir dapat mengetahui berbagai cara kerap dilakukan pelaku tindak perdagangan manusia untuk menjebak korbannya.
Perdagangan manusia merupakan kejahatan teroganisir dan sangat serius dan memerlukan kerjasama dari berbagai pihak bahkan masyarakat. Tidak sedikit kasus tindak perdagangan manusia yang dapat terungkap dari pengamatan dan laporan diberikan masyarakat, demikian Ruth Stannet.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017