Penyerahan penghargaan tersebut dilakukan dalam acara ramah tamah antara Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia YB. Dato Salleh Said Keruak bersama para pemimpin redaksi Media Massa Indonesia.
Empat wartawan senior yang mendapatkan penghargaan dari Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia, yakni Tarman Azzam (alm) yang merupakan mantan Ketua Penasihat PWI, Asro K Rokan, Presiden Ikatan Setia Kawan Wartawan Malaysia-Indonesia (ISWAMI) Indonesia Saiful Hadi, dan Syam Heysi yang juga seorang budayawan.
Dalam kesempatan tersebut, Aat Surya Syafaat, Direktur Pemberitaan Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara hadir mewakili Syam Heysi yang tidak bisa hadir karena sakit.
Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia YB. Dato Salleh mengatakan Malaysia dan Indonesia seringkali berbicara mengenai hubungan negara serumpun, tetapi itu hanya sebatas bagian dari catatan sejarah nusantara.
Karena itu, sebagai negara serumpun, dua negara itu harus lebih banyak menjalin hubungan dengan kerja sama, agar lebih sering berinteraksi sehingga persaudaraan antara kedua negara tersebut lebih erat.
"Yang penting pada kita adalah kita boleh merapatkan anak-anak Malaysia dan Indonesia, memahami sejarahnya, memahami asal-usulnya. Sebarang perbedan harus diurus sebaik-baiknya, itulah prinsip falsafah yang harus kita tegakan, kalau tidak ada perbedaannya itu bukan serumpun," katanya.
Terkait dengan hubungan sebagai negara serumpun, Menteri Dato Salleh mengaku sangat gembira Malaysia selalu diundang untuk menghadiri peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di berbagai kawasan di Indonesia, sejak tahun 2009.
Karena kegiatan tersebut telah memberi kesempatan kepada kedua negara untuk terus mempererat hubungan kekeluargaan.
"Saya amat gembira karena kami di Malaysia sejak tahun 2009 telah dijemput untuk hadir dalam kegiatan HPN. Ini satu program yang amat baik sekali, bukan saja memberi peluang kepada kita berjumpa, tapi juga memberi peluang untuk kita untuk merapatkan hubungan silaturahim," ucapnya.
Ia mengatakan ini pertama kalinya dirinya berkesempatan hadir sebagai wakil tertinggi dari Malaysia dalam peringatan HPN. Dirinya berharap bisa kembali ke Indonesia untuk kegiatan yang sama pada tahun berikutnya.
"Kerana hubungan itu bukan sekedar jawatan, kita adalah sahabat harus berjalan seiring, sama-sama memberi sumbangan pemikiran untuk membantu masyarakat dan negara. Tahun hadapan bergantung apa masih jadi menteri atau tidak, jadi saya bagi tahu presiden, saya kata ada alih hormat, kalau ada saya bolehlah ikut serta walaupun tidak jadi menteri," ucapnya.
Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017