Bogor (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti Kejuaraan Panahan Bogor Terbuka 2017 yang digelar pekan ini, kegemaran terhadap olahraga tersebut telah dimulai sejak masih tinggal di Solo.
"Rumah Pak Presiden di Solo dekat lapangan panahan. Beliau sering melihat atletnya berlatih, sudah ada keinginan untuk belajar panahan kala itu, tetapi baru tercapai sekarang," kata Rizal Barnadi, Ketua Umum Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kota Bogor, Kamis.
Rizal yang kini menjadi pelatih panahan Presiden Joko Widodo menyebutkan, Presiden sudah berlatih panahan sejak September 2016, setiap akhir pekan yakni Sabtu dan Minggu di Istana Bogor, didampingi tiga pelatih dari Perpani Kota Bogor.
Awal mula Presiden berminat untuk berlatih panahan datang dari putri keduanya Kahiyang Ayu yang memperlihatkan foto kejuaraan panahan yang digelar Perpani Kota Bogor di Yonif Garuda 315.
"Berawal dari situ, Presiden minta dipanggilkan pelatih, awalnya dicarikan yang profesional, Tapi Presiden tidak mau, katanya cukup pelatih di Bogor saja, jadi waktunya bisa fleksible dan bisa dipanggil kapan waktu," kata Rizal mengisahkan awal mula menjadi pelatih presiden.
Pada awal latihan, lanjut Rizal, Presiden belum memiliki perlengkapan panahan. Latihan dimulai dengan peralatan yang dipinjam dari Perpani serta milik anggota Pajajaran Archery Club yakni klub panahan asal Kota Bogor.
"Sekarang Presiden sudah memiliki alat panahan sendiri, jenis standar bow dengan jumlah anak panah selusin," kata Rizal.
Menurut Rizal, setelah mengikuti sesi latihan selama empat bulan, kemampuan Presiden Joko Widodo dalam panahan sudah semakin terampil. Presiden berlatih setiap akhir pekan Sabtu dan Minggu, sekali latihan memakan waktu dua jam, menggunakan 60 anak panah dalam satu hari latihan.
"Kemampuan presiden cukup baik, mendekati atlet profesional, sudah menguasai teknik-teknik dalam panahan," katanya.
Dalam berlatih, lanjut Rizal, sebagai pemula, Presiden Joko Widodo cepat beradaptasi, dan cepat memahami peralatan panahan. Dalam dua kali sesi latihan, sudah menguasai teknik panahan. Selama berlatih, Presiden fokus berlatih dan tidak pernah membahas persoalan lain, bahkan persoalan politik sekaligus.
"Selama latihan ngobrol santai, besenda gurau, tidak pernah bahas politik, fokus latihan dan membahas panahan. Selama latihan presiden selalu serius, tidak main-main, setiap hari berlatih menggunakan 60 anak panah," katanya.
Presiden Joko Widodo menjadi salah satu peserta Kejuaraan Panahan Bogor Terbuka 2017 (Bogor Open Archery Championship) melawan 30 peserta lainnya di antaranya, Menteri Pemuda dan Olahraga, serta dua dari tiga Srikandi Panahan Indonesia yakni Nur Futriana dan Rosana.
Presiden Ikut Kejuaraan Panahan
Menurut Rizal keikutsertaan Presiden dalam Kejuaraan Panahan Bogor Terbuka 2017 atas permintaannya sendiri. Setelah sebelumnya tim pelatih menginformasikan akan menggelar kejuaraan tersebut pada sesi latihan.
"Kami pernah ngobrol saat sesi latihan, dan menginformasikan akan menggelar kejuaraan ini, Presiden menanggapinya dan menyampaikan keinginannya untuk ikut kejuaraan," kata Rizal.
Rizal mengatakan, pihaknya terus mendapat dorongan dari Presiden agar segera menyiapkan pertandingan dengan sebaik mungkin. Dan dipantau oleh sekretaris presiden yang terus melaporkan perkembangannya.
"Awalnya kami tidak terlalu serius, karena kebayang repotnya. Selama satu terakhir justru presiden yang menanyakan kapan kejuaraan akan dilaksanakan. Selama satu bulan kami mempersiapkan kejuaraan ini, dan dipantau langsung oleh sekretaris presiden," katanya.
Rizal menambahkan, Kejuaraan Panahan Bogor Terbuka 2017 dirancang se profesional mungkin, tidak ada pelakuan khusus meski kejuaraan tersebut diikuti oleh Presiden dan sejumlah tamu VVIP lainnya.
"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang tidak ingin mendapatkan perlakuan istimewa, kejuaraan berjalan secara profesional," kata Rizal.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017