Sragi, Lampung Selatan (ANTARA News) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan produksi beras nasional pada tahun ini mencapai sekitar 79 juta atau naik cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
"Produksi beras kita mengalami kenaikan menjadi 79 juta ton, dari sebelumnya 70 juta ton tahun 2014 dan 2015 sebanyak 74 juta ton," kata dia di Desa Bhakti Rasa Kecamatan Sragi, Lampung Selatan, Kamis.
Ia menyebutkan dengan produksi sebesar itu tidak perlu lagi impor beras bahkan bisa mengekspor ke negara lain.
Pihaknya akan terus meningkatkan produksi pertanian dengan berbagai upaya termasuk mekanisasi pertanian dengan memberikan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) kepada petani.
Mentan menjelaskan penggunaan teknologi pertanian mampu memangkas biaya produksi hingga 50 persen. Biaya produksi yang biasanya Rp12 juta per hektare sawah dapat ditekan menjadi Rp6 juta. Selain itu dalam setahun petani dapat melakukan dua sampai tiga kali tanam.
Selain itu, lanjutnya, harga dasar komoditas juga terjamin mengingat pemerintah telah mengeluarkan kebijakan terkait harga.
"Sekarang pemerintah sudah menentukan harga dasar komoditas, contohnya jagung di harga Rp3.150 per kilogram, jadi petani merasa aman karena sudah ada kepastian harga, tidak akan rugi saat panen raya. Selain itu pemerintah juga menjamin akan membeli apabila harga anjlok sehingga petani tenang dipastikan produksinya terserap," terangnya.
Ketua MPR Zulkifli Hasan mengapresiasi kinerja Menteri Pertanian terkait upaya peningkatan produksi pertanian dengan berbagai upayanya termasuk mekanisasi pertanian.
"Kita sama-sama tahu bahwa saat ini untuk menambah lahan pertanian itu sangat sulit, berkurang iya, tetapi penduduk bertambah itu sudah kepastian, sehingga diharuskan produksi pangan ditingkatkan. Karena itu, saya mengapresiasi kinerja Menteri Pertanian ini atas upaya-upayanya meningkatkan produksi khususnya melalui teknologi mekanisasi," ujarnya.
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016