Islamabad (ANTARA News) - Pembangkit listrik tenaga nuklir keempat Pakistan diaktifkan pada Rabu (28/12), sebuah langkah kolaborasi bersama China, untuk menambah 340 megawatt ke jaringan nasional sebagai bagian dari upaya pemerintah mengakhiri defisit energi.
Pakistan adalah salah satu dari beberapa negara berkembang yang mengejar energi atom setelah bencana nuklir Fukushima di Jepang pada 2011. Negara tersebut berusaha untuk menutup kekurangan listrik mereka hingga 7.000 megawatt pada puncak musim panas, atau sekitar 32 persen dari total permintaan.
Reaktor Chashma-III, yang terletak sekitar 250 kilometer barat daya dari ibu kota Islamabad, adalah reaktor ketiga yang dibangun sebagai bagian dari kerja sama antara Komisi Energi Atom Pakistan (PAEC) dan Perusahaan Nuklir Nasional China (CNNC).
Pembangkit listrik nuklir pertama Pakistan dipasok oleh Kanada pada 1972, dengan kapasitas 137 megawatt.
"Hari ini kita mengalami pencapaian penting dalam upaya untuk membebaskan negara dari pemadaman listrik terjadwal. Saya bersyukur kepada Allah dan mengucapkan selamat kepada seluruh bangsa," kata Perdana Menteri Nawaz Sharif kepada para tamu undangan upacara peresmian pembangkit listrik tersebut yang dihadiri oleh para pejabat China dan Pakistan.
Dia menambahkan bahwa pembangkit listrik nuklir Chashma keempat diperkirakan akan beroperasi pada April 2017. Dua reaktor lagi akan menyusul pada tanggal yang belum di tentukan, serta dua pembangkit listrik besar berkapasitas 2.200 megawatt di Karachi selatan.
Islamabad menargetkan untuk menghasilkan 8.800 megawatt dari energi atom pada 2030, demikian dikutip dari AFP. (hs)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016