Beirut (ANTARA News) - Sedikitnya 21 warga sipil termasuk lima anak pada Senin (12/12) tewas dalam serangan udara yang menargetkan ibu kota de facto kelompok ISIS di Suriah Raqqa, menurut sebuah badan pemantau.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM) tidak dapat memastikan siapa yang melancarkan serangan tersebut, tapi kota itu sering menjadi target serangan pesawat koalisi pimpinan Amerika Serikat dan terkadang pesawat tempur rezim.
“Jumlah korban tewas bisa bertambah karena sejumlah orang terluka parah dan beberapa lainnya hilang,” kata badan pemantau berbasis di Inggris tersebut, yang bergantung pada jaringan besar narasumber di dalam wilayah Suriah untuk mendapatkan informasi.
Aliansi Arab-Kurdi yang didukung Amerika Serikat bulan lalu melancarkan serangan untuk merebut kembali Kota Raqqa dari kelompok ekstremis tersebut.
Sementara itu, di provinsi tengah Hama, sedikitnya 53 warga sipil termasuk 16 anak tewas pada Senin dalam serangan udara yang menargetkan berbagai daerah yang juga dikuasai ISIS.
Serangan pada Senin terjadi sehari setelah ISIS merebut kembali seluruh kota gurun Palmyra, memicu kekhawatiran baru mengenai harta karun kuno yang tersisa di situs Warisan Dunia UNESCO itu.
Angkatan Darat Suriah yang didukung serangan udara sekutu rezim Rusia telah mengusir para jihadis dari Palmyra pada Maret, setelah ISIS pertama kalinya merebut kota itu pada Mei 2015.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016