Jakarta (ANTARA News) - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku tidak khawatir diafiliasikan dengan gerakan apa pun karena ikut salat subuh berjamaah nasional bertepatan dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW atau yang disebut dengan aksi 1212.
"Saya tidak takut terafiliasi apa pun. Bahkan saya ingin tegaskan isyhadu bi anna muslimun, saya adalah seorang Muslim dan saya akan menjalankan syariah sesuai kepercayaan saya," kata Anies usai bersosialisasi dengan warga Kelurahan Kampung Rawa, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin.
Bersama calon wakil gubernur Sandiaga Uno, Anies menunaikan salat subuh di Masjid Sunda Kelapa, yang memiliki sejarah dan kesan tersendiri baginya.
"Masjid Sunda Kelapa adalah tempat musyawarah yang pada akhirnya mencalonkan Anies Baswedan. Proses awal (pencalonan) dimulai saat salat subuh hari Jumat, kemudian ada seseorang yang mengusulkan nama saya, lalu akhirnya diproses," kata Anies.
Di Masjid Sunda Kelapa, Anies sempat menyampaikan tausiah bertema masyarakat berkeadilan untuk mendorong kesejahteraan dan kebahagiaan.
"Kalau keadilan itu dihadirkan, bukan hanya Indonesia akan damai tapi juga di seluruh dunia. Mari jaga barisan, kita jaga perdamaian. InsyaAllah ikhtiar ini diridhoi oleh Allah," ujar Anies.
Setelah melakukan aksi doa bersama pada 2 Desember, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa-Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) mengajak seluruh umat Muslim salat subuh berjamaah pada 12 Desember 2016.
Aksi salat subuh berjamaah serentak dilakukan di lebih dari 90 titik wilayah di Indonesia, dan dipusatkan di Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai), Bandung.
Pewarta: Yashinta Difa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016