Jakarta (ANTARA News) - Kemacetan di kota besar dimanfaatkan oleh dua sekawan Glorio Yulianto dan Kalvin Handoko menjadikan mobil sebagai papan iklan berjalan.
Meksipun iklan digital kini sedang marak, mereka masih melihat ada potensi yang belum tergarap di ranah offline sehingga mereka tertarik membuat gabungan antara online dan offline melalui Ubiklan.
"Potensi offline masih banyak namun belum ada inovasi baru," kata Glorio kepada Antara News di gelaran startup beberapa waktu lalu.
Ubiklan menggabungkan konsep pemasaran secara fisik namun pemesanan dilakukan secara digital melalui website dan aplikasi.
Pemasang iklan menyiapkan desain poster iklan untuk ditempel di badan mobil. Ubiklan menyiapkan tarif yang berbeda untuk setiap bagian badan mobil bervariasi mulai dari Rp 1 juta hingga 3,5 juta per mobil per 30 hari.
Mereka bekerja sama dengan penyedia jasa sewa mobil maupun komunitas mobil dan memberikan komisi kepada pengemudinya.
Sejak diluncurkan akhir Oktober lalu, Glorio menyatakan ada sekitar 150 mobil di Jabodetabek yang bekerja sama dengan mereka, dengan klien antara lain Carmudi.
Untuk saat ini klien belum bisa memilih mobil apa yang digunakan untuk mengiklankan produk mereka, tapi, dalam beberapa waktu mendatang mereka akan memberikan opsi tersebut, kata Glorio.
Lulusan ilmu komputer San Jose State University, Amerika Serikat ini melihat potensi iklan berjalan di ibu kota besar.
Ia mencontohkan bila mobil yang dipasang iklan digunakan sebagai taksi online, mobil tersebut akan lebih sering berada di jalan sehingga kesempatan iklan dilihat orang lebih banyak.
Ubiklan dikembangkan sejak Juni 2016 dan saat ini baru dapat melayani wilayah Jabodetabek. Dalam waktu mendatang, mereka akan mengembangkan ke Surabaya dan Bandung.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016