"Semua yang perlu kontrak politik akan kami lihat. Intinya kami ingin hadir untuk mengembalikan keadilan dan kesejahteraan. Sebagian dari itu memang perlu kontrak politik," kata Anies di Jakarta, Senin.
Anies mengatakan merupakan sebuah kesalahan bila seorang gubernur atau pemimpin hanya menjalankan aturan dengan melewatkan keadilan. Masyarakat memerlukan aturan, tetapi keadilan yang paling diharapkan.
"Pemimpin harus hadir dan mencarikan solusi yang adil. Solusi yang adil itu yang harus dicarikan dasar hukumnya," tuturnya.
Sebelumnya, Anies menandatangani kontrak politik yang disodorkan warga Tanah Merah, Jakarta Utara, saat dia mendatangi kawasan tersebut, Minggu (2/10).
Masyarakat Tanah Merah menyatakan siap memenangkan pasangan Anies-Sandiaga dengan syarat tidak asal menggusur permukiman warga bila telah terpilih dan menjabat sebagai gubernur.
"Kalau saya terpilih sebagai gubernur, Insya Allah ini semua akan terlaksana," kata Anies tentang kontrak politik yang disodorkan warga Tanah Merah.
Pilkada DKI Jakarta 2017 akan diikuti tiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur.
Mereka adalah Basuki Purnama-Djarot Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Nasdem; Agus Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN; dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016