"Selama tahun lalu, sebanyak 57 kasus Demam Babi Afrika dilaporkan di Ukraina, sementara selama delapan bulan tahun ini, ada 108 kasus," kata Kubiv sebagaimana dikutip media setempat.
Pada Agustus saja, virus itu ditemukan di 24 peternakan di sembilan wilayah Ukraina, kata Kubiv, sebagaimana diberitakan Xinhua di Jakarta, Kamis pagi.
Ia menambahkan pemerintah di negeri tersebut sedang melakukan serangkaian langkah karantina guna menghentikan penyebaran penyakit itu.
Sejak awal tahun ini, Demam Babi Afrika telah mengakibatkan kerugian langsung sebanyak 820.000 dolar AS terhadap sektor pertanian Ukraina, kata Kubiv.
Dari Januari sampai Agustus 2016, eksport babi Ukraina telah merosot 92,2 persen dari tahun ke tahun jadi 1.523 ton akibat wabah penyakit tersebut.
Demam Babi Afrika, penyakit virus yang tidak berbahaya bagi manusia tapi mematikan buat babi, pertama kali ditemukan di Ukraina pada 2012.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016