Jakarta (ANTARA News) - Kereta buatan PT Industri Kereta Api Indonesia (PT INKA), secara resmi telah beroperasi di jalur kereta Bangladesh.
Senior Manager Humas PT INKA (Persero), M Colik, di Jakarta, Minggu, mengatakan, BUMN itu mendapatkan kontrak memasok kebutuhan kereta di Bagladesh pada 2015. "Sejak saat itu INKA langsung melakukan produksi dengan target penyelesaian pada akhir 2016," katanya.
Dalam proses tender sendiri, dia menjelaskan INKA berhasil mengalahkan beberapa perusahaan kereta ternama dari China.
Colik menyebutkan kuantitas yang dipesan Bangladesh sendiri sebanyak 150 kereta penumpang.
Dari jumlah itu terbagi dalam dua jenis yaitu 100 unit Meter Guage/MG (digunakan untuk rel 1.000 mm) dan 50 unit Broad Guage/BG (digunakan untuk rel 1.676 mm).
Untuk yang MG tipe tempat duduk yang diaplikasiakan 2-2, yaitu dua kursi di sebelah kiri dan dua kursi di sebelah kanan dengan di tengah-tengahnya sebagai jalan, sementara untuk yang BG memiliki kursi 2-3.
"Secara model, kereta yang diekspor ke Bangladesh ini sedikit berbeda dengan yang beroperasi di Indonesia saat ini," katanya.
Colik mengatakan sesuai dengan karakteristik masyarakat Bangladesh yang masih memiliki tradisi naik penumpang hingga ke atap kereta, maka unsur utama dari kereta tersebut adalah kekokohan rangka dan badan, sementara opsi aerodinamis menjadi hal yang tidak terlalu dipertimbangkan.
"Kereta buatan INKA ini di Bangladesh dinamakan Sonar Bangla Express yang menempuh rute Kota Dhaka ke Cittagong," katanya.
Dia menuturkan peresmian kereta sendiri dilaksanakan Sabtu (25/6) langsung oleh Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina Wajed.
Dari Indonesia, hadiri direksi PT INKA yang dipimpin oleh Direktur Utama PT INKA, Agus H Purnomo, selain itu juga dihadiri beberapa perwakilan dari Kementerian BUMN dan Exim Bank.
"INKA akan terus meningkatkan ekspansi bisnisnya ke beberapa negara baik di Asia ataupun di Timur Tengah," katanya.
Saat ini sudah memasok Bangladesh, INKA tengah menjadikan Vietnam, Sri Lanka, dan Mesir sebagai target eskpor gerbong kereta selanjutnya.
Pewarta: Juwita Rahayu
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016