Jakarta (ANTARA News) - Pengamat Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun
menilai kasus suap raperda reklamasi teluk Jakarta membuat elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) terancam turun.
"Kini Ahok pesonanya makin tengkurep sejak bau korupsi reklamasi tercium publik," kata Ubedilah dalam keterangan tertulisnya melalui surat elektronik, Sabtu malam.
Ubedilah menyayangkan hingga kini belum ada survei elektabilitas yang resmi merilis elektabilitas Ahok setelah kasus raperda reklamasi ini mengemuka.
Di sisi lain, kasus suap ini membuat lawan politik Ahok berpeluang mendapat simpati publik dan elektabilitasnya merangkak naik.
"Kemungkinan elektabilitas lawan politiknya yang jarang melakukan serangan politik terhadap Ahok seperti Sandiaga Uno mendapat simpati publik dan angka elektabilitasnya naik," kata Ubedilah yang juga Direktur Pusat Studi Sosial Politik (Puspol) Indonesia.
Lebih lanjut, Ubedilah menjelaskan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin ibu kota yang efektif bekerja bukan pemimpin yang heboh bekerja alias gaduh karena rendahnya dukungan partai politik dan pemimpinnya yang menjadi sumber kegaduhan.
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016