Intinya kita ingin perbaiki kualitas belanja dan fokus pada prioritas."
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, memastikan program prioritas di kementerian lembaga akan mendapatkan jatah anggaran yang lebih banyak mulai 2017 agar pemanfaatan belanja dapat lebih efektif.

"Alokasi sesuai prioritas artinya tidak semua struktur akan menerima yang sama atau proposional. Ada yang menerima lebih, ada yang barangkali hanya cukup untuk operasional," katanya, di Jakarta, Kamis.

Bambang mengatakan, selama ini pemerintah masih memakai prinsip uang mengikuti fungsi kerja (money follow function) sehingga dalam satu direktorat biasanya setiap unit atau bagian bisa mendapatkan jatah alokasi anggaran yang sama.

Nantinya, pemerintah akan menerapkan prinsip uang mengikuti program kerja (money follow program) agar dana yang tersedia bisa dialokasikan kepada unit atau bagian yang memiliki program prioritas, terutama yang sesuai dengan kebijakan nasional.

"Intinya kita ingin perbaiki kualitas belanja dan fokus pada prioritas. Ini nanti diharapkan bisa terwujud di semua kementerian," jelas Bambang.

Untuk itu, ia mengemukakan, mulai sekarang pemerintah mulai melakukan tahap perencanaan sejak tingkat nasional hingga kementerian, agar dapat memilih program prioritas yang nantinya mendapatkan alokasi anggaran lebih banyak.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan bahwa program kementerian lembaga yang tidak jelas, dan tidak memberikan manfaat kepada rakyat, tidak akan mendapatkan pembiayaan dalam APBN mulai 2017.

Untuk itu, ia mengatakan, prinsip money follow program harus dilakukan agar fokus belanja pemerintah dan arah penggunaan anggaran menjadi lebih jelas, dengan program yang disusun secara konkrit.

"Mestinya money follow program. Program kita apa? Semua fokus ke situ. Kalau tidak seperti itu, anggaran tidak akan terasa manfaatnya, tidak ada barangnya dan tidak dirasakan oleh masyarakat," demikian Presiden Jokowi.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016