Daging sapi tersebut berbau
Mukomuko (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menurunkan petugas peternakan guna mengantisipasi peredaran daging sapi yang berbau busuk di pasar tradisional di daerah itu.

Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko Eddy Aprianto, di Mukomuko, Sabtu, mengatakan, itu dilakukan setelah petugasnya menemukan pedagang yang menjual daging sapi yang berbau busuk di pasar tradisional di daerah itu.

"Daging sapi tersebut berbau," katanya.

Diduga daging sapi yang sudah lama tidak laku dijual lagi, atau tempat penyimpangan daging tersebut tidak wajar atau tempat pemotongan yang tidak higienis, atau sapi sudah mati yang disembelih.

Untuk itu, ia minta warga setempat waspada saat membeli daging sapi. "Tanyakan kepada pedagang ada atau tidak tanda S. Karena daging sapi dengan tanda dijamin aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH)," katanya.

Ia mengatakan, daging yang punya tanda S disembelih di rumah potong hewan (RPH) yang mendapat pengawasan dari petugas peternakan dan dokter hewan.

Selain itu, ia juga mengimbau kalangan pengusaha dan pedagang daging sapi, menyembelih sapi di RPH. yang disediakan oleh pemerintah setempat.

"Kami sudah sampaikan ke beberapa pedagang daging sapi di pasar tradisional Lubuk Pinang, menyembelih sapi di RPH, agar kami bisa melihat sapi itu sehat atau tidak," ujarnya.

Ia mengatakan, ada tiga pengusaha dan pedagang daging sapi yang rutin menyelembih sapi di daerah itu, namun hanya satu pedagang yang menyembelih di RPH. Ia mengatakan, pihaknya telah memperingatkan dua pedagang di daerah itu agar menyembelih sapi di RPH.

Pewarta: Ferri Arianto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016