Praya Barat, NTB (ANTARA News) - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mengajak perusahaan serta dunia usaha mengembangkan program Satu Desa Satu Produk (OVOP) yang ditargetkan mencapai 500 di seluruh wilayah Indonesia.
"Saat ini baru ada sekitar 115 OVOP yang bergerak di berbagai bidang seperti kerajinan dan perkebunan. Pemerintah akan terus menambah program itu karena terbukti bisa membantu koperasi," kata Asisten Deputi Urusan Industri dan Jasa Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Victoria Simanungkalit di Praya Barat, Nusa Tenggara Barat, Selasa.
Program OVOP diluncurkan dalam upaya kepedulian kementerian memberdayakan potensi koperasi serta usaha kecil dan menengah dalam meningkatkan kualitas serta kemampuan memasarkan ke pasar global.
Menurut dia, kendala keterbatasan dana yang ada di pemerintah mendorong kementerian untuk mengajak pengusaha dan dunia usaha untuk bersama-sama menciptakan OVOP di daerah yang memiliki koperasi dalam upaya memberdayakan usaha kecil menengah.
Dikatakan, saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang menggandeng koperasi dalam mewujudkan OVOP, tapi jumlahnya belum terlalu optimal.
Kemenkop pun mengajak perusahaan swasta seperti Samsung untuk menciptakan OVOP di Lombok Barat.
Wakil Presiden Direktur Samsung Electronic Indonesia Lee Kang Hyun, program yang dijalankan perusahaan merupakan proyek pertama yang dilakukan dan akan terus berkelanjutan ke sejumlah daerah dan diversifikasi produk.
Selain memberikan bantuan peningkatan kualitas juga diberikan bantuan teknis kepada anggota koperasi seperti bagaimana memasarkan produk melalui internet, ujarnya.
Perusahaan, katanya, juga memperkenalkan teknologi kepada pengurus dan anggota koperasi, sehingga dapat memasarkan produknya secara daring yang dapat dilihat calon pembeli dari berbagai negara.
"Pemasaran melalui online sangat membantu koperasi dalam mendapatkan calon pembeli, karena pemasaran melalui online sudah menjadi tren saat ini," katanya.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016