Tidak hanya 'hard approach', tapi juga 'soft approach' yang bisa kita kerjakan."

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan bahwa masalah yang berkaitan dengan radikalisme, terorisme, dan ISIS selalu menjadi topik pembicaraan utama dalam forum-forum internasional.

"Dalam forum-forum internasional baik G-20, ASEAN Summit, APEC, juga di forum COP21, forum-forum internasional juga selalu itu menjadi sebuah topik utama," kata Presiden Jokowi saat membuka Rapat Terbatas dengan topik Penanganan Radikalisasi dan Persiapan Natal dan Tahun Baru di Kantor Presiden Jakarta, Rabu.

Presiden mengatakan, banyak hal yang disampaikan dalam forum-forum itu, tetapi yang ditangkapnya hampir semuanya pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan keamanan dan pendekatan penegakan hukum.

Padahal, menurut Presiden, ada hal yang lain yang bisa dilakukan tanpa pendekatan kekerasan (hard approach), namun memanfaatkan pendekatan lunak (soft aaproach).

"Tidak hanya hard approach, tapi juga soft approach yang bisa kita kerjakan," kata Presiden.

Pendekatan itu, menurut Presiden, bisa yang berupa pendekatan agama maupun pendekatan budaya.

"Ini perlu kita lakukan dengan konsisten, tegas dan berkesinambungan sehingga apa yang menjadi ancaman, penanganannya betul-betul bisa kita kerjakan dengan baik," kata Presiden Jokowi.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi berharap, agar suasana yang kondusif pada saat ini terus terjaga secara baik.

"Dan, sekali lagi, kita ingin negara terus dan harus hadir untuk memberikan rasa aman bagi seluruh warga negara," kata Kepala Negara dan Pemerintahan RI.

Mantan Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta itu juga ingin agar pengawasan, pengamanan terhadap ruang-ruang publik, seperti tempat ibadah, bandar udara, pelabuhan, stasiun dan terminal bus harus ditingkatkan.

Presiden Jokowi mengadakan pertemuan tyersebut dalam rangka mempersiapkan pengamanan Natal 2015 dan Tahun Baru 2016.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015