Jakarta (ANTARA News) - Teater Koma akan mementaskan "Inspektur Jendral", naskah teater klasik Rusia karya Nikolai Gogol yang dibalut dengan konsep pewayangan.
"Dari Rusia hingga wayang, kita berbicara tentang carangan atau sempalan," kata Nano Riantiarno selaku sutradara di Galeri Indonesia Kaya di Jakarta, Kamis.
Lakon carangan atau sempalan adalah kisah wayang yang benar-benar baru dan berbeda dari pakem kisah wayang Mahabarata atau Ramayana.
Sentuhan wayang dibuat untuk memasukkan unsur Indonesia dalam kisah klasik yang pertama kali dipentaskan pada 1836.
Dalam kostum pemain, misalnya, Teater Koma mencampurkan busana khas Eropa dengan detil-detil kain nusantara. Kadang kala gerak pemain yang berdandan ala Eropa serupa dengan gerak wayang orang.
Para pemeran juga "dilabeli" lewat warna kostum. Para pejabat dan polisi yang korup mengenakan busana nuansa hitam dan putih.
Khusus untuk punakawan yang antikorupsi, kostumnya ditandai dengan warna-warni ceria. Mereka juga menjadi unsur hiburan yang akan menuai tawa penonton.
"Ini tentang korup lawan nonkorup," kata Nino.
Meski membawakan saduran naskah Rusia, Nano mengatakan kisah "Inspektur Jendral" relevan dengan situasi Indonesia saat ini yang diwarnai korupsi.
"Inspektur Jendral" mengisahkan peperangan antara negeri Astina dan Amarta. Untuk mempersiapkan perang, ibu kota Astinapura mengirim Inspektur Jendral untuk menyelidiki kota kecil pimpinan Wali Kota Ananta Bura.
Wali Kota dan para pejabat khawatir karena mereka semua terlibat korupsi. Mereka berunding dan sepakat untuk menyuap Inspektur Jendral agar kebusukan korupsi mereka tidak terungkap.
"Inspektur Jendral" dimainkan aktor kawakan Teater Koma seperti Budi Ros, Ratna Riantiarno, Sari Madjid, Dorias Pribadi, Emmanuel Handoyo, Supartono JW dan Asmin Timbil.
Para punakawan perempuan yang kocak diperankan Daisy Lantang, Ratna Ully, Angga Yasti, Tuti Hartati dan Rita Matu Mona.
Aktor lain yang terlibat adalah Bayu Darmawan Saleh, Sir Ilham Jambak, Yulius Buyung, Julung Ramadan, Dana Hassan dan Rangga Riantiarno.
Rima Ananda Omar bertanggungjawab atas kostum-kostum gaya Eropa-Indonesia, tata rias oleh Sena Sukarya dan koreografi oleh Ratna Ully.
Fero Aldiansya Stefanus mengomposisi dan mengaransemen permainan musik, sedangkan Taufan S. Chn bertanggung jawab sebagai penata artistik dan cahaya. Produksi "Inspektur Jendral" juga dibantu oleh Tinton Prianggoro selalu pengarah teknik dan Sari Madjid Prianggoro sebagai pimpinan panggung.
"Inspektur Jendral" dipentaskan di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru pada 6-15 November 2015. Tiket dijual mulai dari Rp75.000 hingga Rp350.000.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015