Jakarta (ANTARA News) - Pasangan ganda campuran unggulan Indonesia Tontowi/Liliana Natsir gagal meraih gelar juara pada turnamen Denmark Terbuka 2015 setelah kalah dari pasangan Korea Selatan pada laga final yang berlangsung Minggu.
"Kami melihat persaingan semakin ketat dalam turnamen ini. Pemain-pemain unggulan juga kalah. Kami termasuk pasangan yang stabil di sini karena kami masuk final seperti tahun sebelumnya," kata Butet, panggilan Liliana di Odense, Denmark, seperti dikutip Tim Humas dan Media Sosial Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dalam siaran pers kepada Antara di Jakarta, Minggu.
Owi/Butet kalah dalam tiga game dari pasangan Ko Sung Hyun/Kim Ha Na dengan skor 22-20, 18-21, 9-21 selama 65 menit.
Pada game pertama, Owi/Butet langsung unggul 6-0. Tapi, ganda campuran Korea itu mampu mengejar dan beberapa kali menyamakan kedudukan 6-6, 12-12, dan 14-14.
Ko/Kim bahkan mampu memaksa pasangan Indonesia itu bermain hingga melewati game setting 20-20. Tapi, Owi/Butet sukses mengamankan game pertama 22-20.
"Kami punya kepercayaan diri yang lebih pada game pertama," kata Butet.
Pasangan Indonesia yang menempati unggulan dua dalam turnamen tingkat superseries premier itu sempat tertinggal hingga 6-13 pada game kedua. Owi/Butet terus mengejar ketertinggalan dan memimpin 16-15. Owi/Butet pada poin-poin akhir game kedua justru banyak melakukan kesalahan dan harus merelakan kemenangan bagi lawan.
"Pada game kedua, kami sempat tertinggal dan dapat menyusul lawan. Tapi, kami terpancing untuk bermain buru-buru dan kurang kontrol," kata Butet.
Game ketiga seakan menjadi anti-klimaks bagi Owi/Butet karena tertinggal 0-7 dan tidak mampu mengembangkan permainan sehingga kalah 9-21.
"Kami ingin kembali bangkit pada game ketiga, tapi hal itu sulit. Kami sudah tertinggal jauh. Kami melihat sisi positifnya karena dapat tetap bermain dengan stabil. Sedangkan pasangan-pasangan lima besar lain sudah tumbang," kata Butet.
Butet berharap penampilannya bersama Owi tetap stabil hingga Olimpiade Rio 2016 dan tetap bertahan pada peringkat dua dunia.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015