Tuan Trump, kita tak butuh orang magang (apprentice) di Gedung Putih, kita sudah punya satu (Barack Obama)

Simi Valley, Amerika Serikat (ANTARA News) - Bakal calon presiden terkuat Republik Donald Trump masuk ke ruang debat calon presiden Rabu waktu setempat atau Kamis WIB ini di tengah upaya lawan-lawannya mengalihkan perhatian pemilih dari milyarder itu, sedangkan Carly Fiorina menunjukkan dia memang pantas berada di panggung utama.

Sepuluh bakal calon mengapit Trump di panggung Perpustakaan Kepresidenan Ronald Reagan di California, dan berusaha langsung menyerang orang yang mengabaikan semua kelaziman politik untuk memimpin pacuan menjadi calon presiden AS dari Republik pada Pemilu November 2016.

"Tuan Trump, kita tak butuh orang magang (apprentice) di Gedung Putih, kita sudah punya satu (Barack Obama)," kata Gubernur Wisconsin Scott Walker kepada Trump menyebut sang calon utama dengan merujuk nama acara televisi yang dikelolanya.

Trump membalas sindiran lawan-lawannya dengan menyatakan dialah yang pantas melawan calon presiden utama dari kubu Demokrat Hillary Clinton, untuk Pemilu Presiden nanti.

"Di Wisconsin saya nomor satu, tetapi Anda malah jeblok," kata Trump menunjuk rendahnya presentase suara Walker dalam jajak pendapat, dalam debat yang berlangsung tiga jam itu.

Banyak bakal calon presiden utama seperti Jeb Bush berusaha untuk tak terlalu menekan karena bisa merugikan posisinya apalagi penentuan calon Republik semakin dekat pada Februari mendatang.

Fiorina percaya diri

Fiorina, satu-satunya bakal calon perempuan Republik dan satu-satunya yang bangkit masuk panggung utama Rabu waktu setempat ini, tampil dengan penampilan menggugah.

Mantan kepala eksekutif Hewlett-Packard itu menawarkan seruan menggugah untuk tidak mendanai penyedia layanan kesehatan khusus perempuan Planned Parenthood milih pemerintah karena menawarkan aborsi.

Dia juga membalas ejekan Trump terhadap penampilannya pada wawancara majalah belum lama ini.

"Saya kira semua perempuan di seluruh penjuru negeri ini mendengar dengan jelas apa yang dikatakan Tuan Trump," kata dia, disambut tepuk tangan yang riuh.

Trump, dengan gestur langka, menimpali, "Saya kira dia memiliki wajah rupawan, dan saya kira dia wanita cantik."

Tetapi Fiorina bergeming.

Wanita ini mendominasi separuh masa debat, tampil seolah pantas memimpin angkatan perang dengan menyerang Hillary Clinton karena kurang berprestasi, menyerukan penguatan perlakuan terhadap narkoba karena banyak anak yang kecanduan, serta menyerang praktik bisnis Trump.

"Anda mengelola utang bergunung-gunung, selain juga kerugian, dengan memanfaatkan uang orang lain," kata Fiorina. "Mengapa kami harus mempercayakan kepada Anda untuk mengelola keuangan negara ini?"

Bush tidak lembek

Sementara itu para kandidat kurang populer menyerang Trump dalam debat pendahuluan.

Senator Lindsey Graham memperingatkan agar tidak mencalonkan orang berkarakter kartun seperti Trump, sedangkan mantan gubernur New York George Pataki menyebut Trump tak pantas menjadi Presiden Amerika Serikat.

Tema paling panas dalam debat capres Republik ini adalah mengenai soal imigrasi, soal menangani tak beroperasinya pemerintahan, dan soal Presiden Rusia Vladimir Putin.

Jeb Bush terlibat debat keras dengan Trump mengenai berbicara Bahasa Spanyol di AS. Bush juga menyerang balik tuduhan Trump bahwa dia kandidat lembek (low-energy).

Ketika ditanya apa yang akan dia lakukan terhadap Dinas Rahasia jika dia terpilih, Bush menjawab, "Selalu siaga. Ini sangat berenergi tinggi, Donald."

Namun Bush terpojok lagi saat tema beralih ke soal abangnya George W. Bush, yang menjadi presiden saat Serangan 11 September 2001 dan melancarkan perang yang memecahbelah Afghanistan dan Irak setelah serangan teror ke AS itu.

"Satu hal yang saya yakin, dia (George Bush) telah membuat kita aman," kata Bush.

"Saya enggak tahu, Anda merasa aman saat ini?" sergah Trump. "Saya tak merasa begitu aman."

Bangkitnya antikemapanan

Ketika para kandidat konvensional seperti Gubernur Ohio John Kasich dan Senator Marco Rubio berjuang mencari perhatian media pada debat utama, calon luar partai yang pakar dokter bedah saraf Ben Carson malah semakin populer dan kini menempati urutan kedua dalam jajak pendapat.

Belum pasti benar apakah Carson akan mengancam posisi dominan Trump, tapi yang jelas mereka berdua adalah bukti bangkitnya antikemapanan dalam peta pencalonan presiden AS.

"Ketika saya masuk pacuan ini, semua pakar politik bilang mustahil," kata Carson. "Tapi kami kini memiliki lebih dari 500.000 donasi dan uang pun mengalir masuk."

sumber: AFP

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015