"Memang pingin 'west meet east'. Rock n roll Slank dengan kebudayaan Indonesia," kata Bimbim saat jumpa pers di Jakarta, Senin.
Dalam konsernya kali ini, Slank akan menampilkan kesenian Reog Ponorogo, yang menjadi maskot dalam tur kali ini, sekaligus menggandeng seniman lokal untuk mempertunjukan karya mereka.
Misalnya, saat konser di Bali nanti, akan ada Kecak sebagai tarian pembuka atau Tor-Tor saat mereka manggung di Medan.
"Selama ini tradisional dibilang terbelakang. Kita mau bilang tradisional itu 'cool'," kata Bimbim.
Konser yang akan diselenggarakan oleh Visindotama ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan diharapkan dapat lebih mengenalkan kebudayaan Indonesia pada generasi muda.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai konsep konser seperti ini merupakan akulturasi budaya yang bagus.
Ia menilai Slank sebagai komunitas dan bukan hanya musisi namun juga dapat menyampaikan pesan kepada generasi muda Indonesia.
"Saya minta bantuan untuk promosikan pesona Indonesia. Kalau slank pasti dibaca jutaan orang Indonesia," kata Menpar Arief Yahya yang juga hadir dalam jumpa pers tersebut.
Konser Slank Reog & Roll seharga Rp 200.000-Rp 800.000 ini akan diselenggarakan di 10 kota, yaitu Makasar (9 Oktober), Medan (11 Oktober), Jakarta (16 Oktober), Bandung (23 Oktober), Batam (25 Oktober), Pekalongan (15 November), Semarang (20 November), Yogyakarta (22 November) dan terakhir Bali pada 29 November.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015