Jakarta (ANTARA News) - Program Tour de Coffee Forum mengajak pembeli Taiwan berkeliling Jawa Timur dan Bali, untuk mengenal kopi dari daerah asalnya. Hasilnya? Kontrak pembelian kopi senilai 11,5 juta dolar Amerika Serikat.

"Para pengusaha lebih mengenal daerah asal kopi yang dibelinya, cara tersebut efektif untuk meningkatkan ekspor kopi ke Taiwan," kata Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, Arief Fadhilah, dalam siaran pers yang diterima, di Jakarta, Rabu.

Fadhila optimistis akan terjadi peningkatan ekspor kopi Indonesia langsung ke Taiwan pada 2015 dan 2016 mendatang sebab Tour de Coffee akan dilanjutkan pada 2016 dengan tujuan perkebunan kopi di Mandheiling, Sumatera Utara dan Malabar, Pengalengan, Jawa Barat.


Masih sangat banyak lokasi asal kopi nusantara yang belum dikenal luas oleh masyarakat pecinta kopi dunia.

Tour de Coffee Forum merupakan kegiatan yang digagas KDEI Taipei bekerja sama dengan Taiwan Coffee Association, dan berlangsung pada 2-8 Agustus 2015 lalu.


Dalam forum ini, pembeli bertemu tatap muka dengan 11 eksportir kopi Indonesia anggota Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI) Jawa Timur.

Para pembeli melihat langsung proses panen kopi, sortir buah kopi yang dipetik, pengolahan kopi, sampai penjemuran dengan tingkat kekeringan 12 persen di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII di Jampit, Bondowoso, Jawa Timur, di ketinggian 1.200 mdpl.

"Selain terkesan dengan manajemen perkebunan dan proses pengolahan kopi, para pembeli kopi Taiwan tertarik untuk bertransaksi langsung dengan PTPN XII, mengingat selama ini mereka banyak menggunakan pihak ketiga," jelas Fadhilah.

Pewarta: Vicky Febrianto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015