Saat ini sudah ada stok blok untuk masing-masing bagian kapal, dan hanya tinggal mengintegrasikan blok-blok itu menjadi satu rangkaian kapal, namun ada beberapa blok yang juga mempunyai waktu panjang saat mengintegrasikannya,"
Surabaya (ANTARA News) - Direktur Produksi PT PAL Indonesia Edy Widarto mengemukakan dua kapal perang buatan PT PAL Indonesia yang merupakan pesanan negara Filipina siap diluncurkan pada Desember 2015.
"Saat ini sudah ada stok blok untuk masing-masing bagian kapal, dan hanya tinggal mengintegrasikan blok-blok itu menjadi satu rangkaian kapal, namun ada beberapa blok yang juga mempunyai waktu panjang saat mengintegrasikannya," ucap Edy ketika ditemui di Surabaya, Jumat.
Ia berharap setiap tahapan di masing-masing unit kerja bisa diselesaikan secara tepat, sehingga penyelesaiannya bisa sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Sementara terkait dengan beberapa komponen kapal yang harus dipesan dari luar negeri, Edy mengaku sudah siap dan tersedia, sehingga tinggal memasang komponen tersebut ke bagian kapal.
Ia menjelaskan, komposisi bahan pembuatan kapal perang pesanan Filipina merupakan gabungan dari komponen lokal dan luar negeri, sebab diakui beberapa komponen belum bisa dan ada di Tanah Air.
"Memang ke depan kita seharusnya bisa membuat semua komponen itu, sehingga ketergantungan kepada pihak luar pelan-pelan bisa dilepaskan, dan ke depan kita berharap seluruh komponen kapal berasal dari Tanah Air atau buatan dalam negeri," ucapnya.
Oleh karena itu, Edy optimistis pengerjaan kapal senilai US$90 juta itu akan tepat waktu, dan direncanakan pada Mei 2016 sudah bisa diserahkan ke Filipina untuk memperkuat alutisista negara tersebut.
Sebelumnya, dalam mempercepat pengerjaan PT PAL Indonesia menerapkan strategi terpisah di enam titik, dan masing-masing titik mempunyai target tersendiri, sehingga proses pembuatan bisa lebih cepat dan sesuai target yang ditentukan.
Kapal perang SSV merupakan produk alat utama sistem persenjataan (alutsista) pertama yang berhasil dieskpor ke luar negeri oleh Indonesia.
Kapal tersebut didesain dengan panjang 123 meter, lebar 21,8 meter dan mampu mengangkut 500 pasukan serta bobot hingga 10.300 ton, yang dapat melaju selama 30 hari dengan jarak 9.360 mile laut dengan kecepatan maksimal 16 knot.
Selain itu, kapal buatan anak negeri ini juga mampu membawa dua helikopter, dan mengangkut kapal "Landing Craft Utility" (LCU), serta tank hingga truk militer, serta dengan teknologi canggih mampu dibawa ke lautan dangkal, sehingga sangat cocok untuk negara kepulauan.
Pewarta: Abdul Malik
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015