Dalam satu tahun, warga Mesir berusaha keras untuk memberikan kepada dunia dan Mesir hadiah untuk kemanusiaan, untuk pengembangan, untuk pembangunan dan konstruksi

Ismailia, Mesir (ANTARA News) - Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi pada Kamis petang (6/8) membuka "Terusan Suez Baru", proyek unggulan negara itu untuk mempercepat pemulihan ekonomi.

Presiden Mesir menandatangani dokumen resmi dari Otoritas Terusan Suez yang memungkinkan penggunaan terusan untuk pelayaran kapal, demikian koresponden kantor berita Xinhua melaporkan dari Ismailia, sekitar 120 kilometer timur laut ibu kota Kairo.

"Dalam satu tahun, warga Mesir berusaha keras untuk memberikan kepada dunia dan Mesir hadiah untuk kemanusiaan, untuk pengembangan, untuk pembangunan dan konstruksi," kata al-Sisi dalam pidatonya.

Dia sempat berhenti sejenak berpidato ketika dua kapal besar melintas di arah yang berbeda melalui dua laluan terusan di tengah sorak sorai para hadirin.

Sisi memberi isyarat kepada mereka untuk melanjutkan proyek "Terusan Suez Baru" pada 6 Agustus tahun lalu dan memerintahkan proyek itu diselesaikan satu tahun.

Proyek itu meliputi galian baru terusan 35 kilometer di samping Terusan Suez asli yang panjangnya 190 kilometer serta perluasan 37 kilometer dan pendalaman beberapa bagian terusan yang sudah ada.

"Terusan yang baru adalah seperseribu langkah yang kita, Orang Mesir, perlukan untuk lewat," kata Presiden Mesir serta menambahkan bahwa pembangunan terusan baru dilakukan di tengah situasi tidak biasa, aksi terorisme.

"Sejarah akan menuturkan bahwa Mesir dalam beberapa tahun terakhir menghadapi teroris ekstrem paling berbahaya yang berpikir bisa menghancurkan tanah ini," katanya.

Upacara pembukaan terusan besar-besaran itu dihadiri hampir 800 pemimpin dan pejabat pemerintah dunia dari 120 negara lebih, termasuk Presiden Prancis Francois Hollande, Raja Abdullah dari Yordania dan Raja Bahrain Hamad bin Isa Al-Khalifa.

Di antara para hadirin juga ada Emir Kuwait Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah, Wakil Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman bin Abdulaziz, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Presiden Sudan Omar al-Bashir dan Presiden Yaman Abd-Rabbo Mansour Hadi yang sedang di pengasingan.

Para pejabat Mesir mengatakan terusan baru itu ditargetkan bisa meningkatkan pendapatan dari lalu lintas kapal tahunan Terusan Suez dari 5,3 miliar dolar AS pada 2015 menjadi 13,4 miliar dolar AS pada 2023 serta menarik investasi asing besar yang bisa menciptakan ribuan lapangan kerja.

"Kami menjanjikan kepada dunia untuk memberikan Terusan Suez Baru sebagai hadiah, dan kami menunaikan janji dalam rekor waktu, menyediakan untuk dunia pembuluh baru untuk kemakmuran," kata Sisi lalu menambahkan bahwa terusan itu akan memberikan sumbangan dalam memfasilitasi dan membangun pelayaran maritim internasional.

Presiden Mesir menekankan bahwa terusan baru itu merupakan awal bagi proyek pembangunan besar di sekitar kawasan terusan yang akan membawa investasi besar bagi negara, demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua.

Penerjemah: Maryati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015