Musirawas, Sumatera Selatan (ANTARA News) - Seperti terjadi pada kurun tiga terakhir di beberapa daerah di Jawa terutama Jakarta dan Jawa Barat, beberapa hari terakhir wilayah Kabupaten Musirawas dan Kota Lubuklinggau, juga diguyur hujan pada musim kemarau panjang tahun ini sehingga petani bersyukur tanamannya disiram lagi air hujan.

Guyuran hujan itu belum merata tapi beberapa daerah termasuk Kota Lubuklinggau sudah dibasahi air hujan sehingga debu-debu jalan sudah terkikis, kata Mawardi, warga Perumahan Graha Kota Lubuklinggau, Senin.

Ia mengatakan air hujan kini bisa memenuhi bak mandi dan kolam ikan yang tadinya sudah mengering.

Selama musim kemarau aliran air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) juga berkurang sehingga tak memenuhi kebutuhan mandi dan cuci, namun setelah hujan ini bak penampung penuh terisi termasuk kolam ikan yang kekeringan.

"Air hujan itu rencananya untuk menyiram tanaman yang selama ini menggunakan air PDAM dan air isi ulang, kita berharap hujan itu akan mengakhir musim kemarau yang melanda daerah itu sudah hampir empat bulan," ujar Mawardi.

Hal senada disampaikan petani sayur dari Kecamatan Tugu Mulyo, Sumiran (40), yang menyebut air hujan telah menghijaukan lagi tanamanya sehingga tak perlu di siram lagi.

Selama musim kemarau tanaman terong, kangkung dan kacang-kacangan terpaksa disiram air dari Sungai Kelinggi yang dianggku dengan sepeda motor.

Bila tidak disiram tanaman itu tak berproduksi bahkan terancam mati akibat kekeringan, sedangkan tanaman itu salah satu andalan penghasilan keluarga karena lokasi tanaman tak mendapatkan air irigasi.

"Lahan pertanian itu awalnya areal sawah irigasi, namun tak mendapatkan air karena banyak tersedot oleh usaha kolam ikan para pengusaha, apa lagi musim kemarau lahan malah makin kering," ujar Sumiran.

Kabid Produksi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Musirawas Tohirin berjanji untuk mengevaluasi kolam ikan air deras milik pengusaha dari Kota Lubuklinggau karena banyak sawah petani kehilangan sumber air akibat usaha mereka.

"Kami selama ini sudah mengimbau kepada para pengusaha kolam ikan itu agar mengendalikan airnya untuk tidak dibuang ke saluran lain dan tetap dialirkan kembali ke sawah petani, namun imbauan itu tak dipedulikan mereka," keluh Tohirin.




Pewarta: Zulkifli Lubis
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015