Kalau itu di tiga kota serentak, kalau ini dalam satu kota dipecahkan di Bali, dan telah melebihi."

Denpasar (ANTARA News) - Provinsi Bali menjadi tempat penyelenggaraan pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori yoga dengan peserta terbanyak mencapai 3.600 orang.

"Ini rekor luar biasa karena pengumpulan jumlah yoga dalam satu tempat dengan jumlah terbanyak," kata Senior Manajer MURI Paulus Pangka ditemui di Denpasar, Minggu.

Pemecahan rekor tersebut digelar di Lapangan Puputan Margarana Renon, Denpasar, yang dihadiri pecinta yoga baik lokal, nasional, dan wisatawan mancanegara.

Paulus menjelaskan bahwa rekor 3.600 perserta yoga itu mematahkan rekor sebelumnya yang pernah dicatat pada 6 Oktober 2013 dengan peserta yoga sebanyak 1.012 orang.

Sebelumnya, menurut dia, acara serupa juga pernah digelar pada 17 Mei 2015 oleh salah satu bank badan usaha milik negara (BUMN) dengan jumlah peserta sebanyak 3.348 orang di tiga kota serentak.

"Kalau itu di tiga kota serentak, kalau ini dalam satu kota dipecahkan di Bali, dan telah melebihi," katanya.

Selain itu, Paulus mengungkapkan bahwa rekor di Pulau Dewata tersebut merupakan rekor ke 7.000 yang dinilainya merupakan angka istimewa.

Acara tersebut digelar oleh Konsulat Jenderal India di Denpasar bersama dengan instansi terkait dan pecinta olahraga pernafasan dan olah fisik itu.

Konsul Konulat Jenderal India di Denpasar AS Takhi menjelaskan, pelaksanaan senam yoga tersebut berkaitan dengan peringatan hari yoga internasional yang diperingati di seluruh dunia setiap 21 Juni.

"Pada sidang umum PBB, Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan pidato dan mengusulkan untuk diadakan hari yoga internasional. Pada saat itu, mayoritas 177 negara menyetujuinya," katanya.

Ia menyatakan, yoga memiliki banyak penggemar di seluruh dunia karena sangat berguna bagi kesehatan dan tergolong olahraga unik dibandingkan olehraga lainnya karena menggabungkan olah kelenturan fisik dan pernafasan.

"Yoga memberikan kesehatan dan kehidupan yang tenang dan damai kepada orang yang menjalakannya," katanya menambahkan.

Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015